Kamis 05 Dec 2024 18:54 WIB

Fenomena Gus Miftah Mendunia, Perdana Menteri Malaysia Ikut Berkomentar: Saya Merasa Aneh

Gus Miftah berkata kasar kepada pedagang es akhirnya meminta maaf

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim komentari kasus Gus Miftah
Foto: EPA-EFE/RUDOLF PORTILLO
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim komentari kasus Gus Miftah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim turut berkomentar menyikapi peristiwa Gus Miftah yang sedang viral di Indonesia, bahkan hingga Malaysia.

Pernyataan tersebut disampaikan Anwar di Kompleks Kementerian Keuangan Putrajaya, Kamis (5/12/2024).

Baca Juga

Berikut ini petikan pernyataan lengkap Anwar yang spesifik mengomentari kejadian Gus Miftah, dikutip Republika.co.id dari Malaysiagazette, Kamis:

“Di Indonesia ini beberapa hari yang lalu riuh rendah dalam media sosial, seorang kiai, gus, dalam dakwahnya menghina seorang penjual teh, ooo ada yang nonton ya, saya teman-teman Indonesia kirim dan jadi viral, penghinaan.

Orang yang jual teh yang mana di antara paling miskin, tapi ini pendakwah dengan ketawa, dengan maksud menghina sekali, dan dia menimbulkan kemarahan menyeluruh di kalangan rakyat sehingga Presiden Prabowo Subianto memberikan pernyataan keras, dan akhirnya gus pendakwah kiai itu berkunjung ke daerah si penjaja itu dan memohon maaf.

Tapi satu contoh pengalaman, pengakuhan sombong bukan hanya tidak yang tahu agama, orang yang paham agama yang bicara tentaang Islam, akidah, sholat, dan sunnah dan bila timbul sekadar kesombongan bisa saja menghina, dan saya pun saya lihat dari teman di Indonesia, saya merasa aneh, luar biasa.“

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Malaysia Gazette (@malaysiagazette)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement