DIAGNOSA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menggelar acara sarasehan dengan kader posyandu dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan yang berlangsung di Aula Siwabessy, Gedung Sujudi Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada Rabu 11/12/2024 kemarin
Acara ini dihadiri oleh 96 kader Posyandu berprestasi dari 94 daerah serta para pimpinan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), perwakilan kepala daerah dan para mitra pembangunan.
Dalam sambutannya, Menkes Budi mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh kader posyandu yang telah bekerja keras dan berdedikasi dalam memberikan layanan kesehatan kepada semua siklus hidup dari ibu hamil, bayi balita, remaja, dewasa, dan lansia.
“Kader posyandu adalah garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dasar. Tanpa kontribusi mereka, kita tidak akan bisa mencapai kemajuan yang signifikan dalam pembangunan kesehatan di Indonesia,” ujar Menkes.
Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mendengarkan langsung aspirasi dan tantangan yang dihadapi oleh para kader posyandu dalam menjalankan tugas mereka seperti kurangnya sumber daya manusia (SDM), keterbatasan fasilitas, insentif kader, serta pentingnya peningkatan kapasitas kader dalam menghadapi masalah kesehatan yang semakin kompleks.
Salah satu kader Posyandu Bokong, Klungkung Bali, Purwatiningsih, menyampaikan, kendala yang dihadapi dalam melakukan kunjungan rumah. Dia mengatakan, alat kesehatan untuk menunjang layanan di posyandunya saat ini masih belum lengkap, di antaranya tensimeter yang jumlahnya sangat terbatas. Tak hanya itu, dari sisi SDM, masih banyak kader belum paham mengenai penggunaan alat kesehatan.
Melalui dialog ini, Purwatiningsih berharap alat kesehatan di posyandunya dapat dilengkapi dan didukung dengan pelatihan yang komprehensif dari pemerintah agar para kader mampu mengoperasikan alat kesehatan dengan benar.
Merespons pertanyaan tersebut, Menkes Budi, yang didampingi Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Maria Endang Sumiwi, menyebut dalam waktu dekat pemerintah akan menambah alat kesehatan bernama Posyandu kit, yang terdiri dari LiLa, tensimeter dan termometer, di seluruh posyandu di Indonesia. Kit tersebut juga akan dilengkapi dengan buku panduan yang bisa menjadi pegangan para kader dalam mengoperasikan alat.
“Kita akan siapkan Posyandu kit. Antropometri kit sudah kita bagi kan, nanti kita akan kasih kader kit isinya tensimeter, LiLa dan termometer, tapi nanti juga ada buku panduannya,” ucap Menkes.
Setelah sesi dialog, acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada kader posyandu atas prestasi luar biasa dalam menjawab pertanyaan kuis yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan di setiap bulannya.
Kuis ini diberikan pada periode Maret-November 2024 melalui WhatsApp dengan topik yang berbeda-beda setiap bulannya. Kepesertaan kuis diikuti 497 ribu kader posyandu di seluruh Indonesia. Pemberian kuis untuk meningkatkan pengetahuan dan kualitas pelayanan kesehatan dasar di masyarakat.
Penghargaan dilanjutkan kepada para kader berprestasi, posyandu berprestasi dan posyandu inovasi. Pemberian penghargaan ini untuk memberikan motivasi lebih bagi para kader dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat.Pada kesempatan ini, Menkes juga memberikan penghargaan kepada para kader berprestasi, posyandu berprestasi dan posyandu inovasi. Total ada 6 kader dan 11 posyandu yang berhasil meraih penghargaan tingkat nasional atas dedikasi dan prestasi mereka dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
Acara ini ditutup dengan makan siang dan kuis berhadiah sebagai bentuk kebersamaan dan keakraban antara Menkes dan kader posyandu. Makan siang ini diharapkan dapat menjadi ajang untuk saling berbagi semangat dan inspirasi dalam menjalankan tugas mulia mereka.