REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiharto mengatakan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) memiliki ruang dan peluang untuk membentuk kader-kader Indonesia 2045 yang kompeten dan berkarakter kuat Imtak dan Iptek.
"ICMI jelas memiliki ruang dan peluang besar untuk membentuk kader-kader Indonesia Emas 2045, sebab potensi itu ada pada ICMI," kata Bima Arya dalam Simposium Nasional Indonesia Emas, Silaknas ICMI 2024 di Auditorium IPB International Convention Center pada Jumat (13/12/2024) di Bogor.
Menurut Bima, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 maka perlu ada perubahan besar dalam sistem perpolitikan yang menjadi penentu kepemimpinan di daerah-daerah nantinya.
"Sebagaimana dikatakan Presiden Prabowo dalam pidatonya, faktanya harga demokrasi kita begitu mahal dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Langsung, karena itu beliau usulkan agar mekanisme Pilkada diubah menjadi lebih sederhana agar efisien dan tidak memakan biaya banyak," ungkap Bima Arya.
Karena itu, Bima mengharapkan ICMI bisa memberikan masukan penting terkait dengan usulan tersebut, yakni hanya Presiden sampai Gubernur yang dipilih langsung, sementara Bupati dan Walikota ditunjuk oleh DPRD saja.
"ICMI adalah gudangnya pemikir dan cendekiawan yang memiliki pemikiran brilian, kami berharap ada diskusi lebih lanjut terkait perbaikan sistem politik di Indonesia ke depannya," kata Bima.
ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. ICMI yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiaan akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara.