Jumat 13 Dec 2024 21:23 WIB

Status Tanggap Darurat Bencana di Sukabumi Diperpanjang Hingga 17 Desember

Korban mengungsi di Sukabumi sebanyak 4.653 KK/13.459 jiwa

Petugas medis membawa warga yang sakit akibat terdampak banjir bandang di Desa Curug Luhur, Sagaranten, Kabupaten Sukabumi
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Petugas medis membawa warga yang sakit akibat terdampak banjir bandang di Desa Curug Luhur, Sagaranten, Kabupaten Sukabumi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Bencana hidrometeorologi basah yang terjadi pada hari Selasa (3/12/2024) lalu berdampak pada sejumlah lokasi di Kabupaten Sukabumi. Data sementara yang berhasil dihimpun Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Jabar per Kamis (12/12/2024) pukul 07.00 WIB, korban terdampak sebanyak 8.830 KK/20.722 jiwa.

Kemudian korban mengungsi sebanyak 4.653 KK/13.459 jiwa, korban terancam sebanyak 620 KK/1.655 Jiwa. Tercatat 10 orang meninggal dan dua warga masih hilang.

Baca Juga

Sampai hari ini, upaya pencarian korban hilang Eros dan Ojang terus dilanjutkan. BPBD Jabar menginformasikan, sudah ditetapkannya perpanjangan masa tanggap darurat selama tujuh hari, terhitung mulai tanggal 11 Desember hingga 17 Desember 2024.

Hasil himpunan data tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan jumlah warga terdampak yang tersebar di 184 Desa, di 39 kecamatan di wilayah Sukabumi. Perubahan data ini bisa terjadi dikarenakan pergerakan data masih sangat dinamis.

Selain update terkait jumlah warga terdampak dan mengungsi, dilaporkan sebanyak 1.605 rumah rusak ringan, 1.829 rumah rusak sedang, dan 2.058 rumah rusak berat. Adapun upaya perbaikan dan relokasi masih dalam tahap pendataan.

BPBD Kabupaten Sukabumi berkoordinasi dengan aparat setempat, BPBD Provinsi Jabar dan instansi terkait lainnya terus melakukan pendataan dampak kerusakan. BPBD Provinsi Jabar memberikan bantuan alat berat untuk membuka jalan di Kecamatan Pabuaran.

BPBD mencatat sejumlah kebutuhan mendesak yang dibutuhkan seperti makanan siap saji/sembako, selimut, alas tidur, pakaian ganti dewasa laki-laki dan perempuan, pakaian ganti anak-anak laki-laki dan perempuan dan lainnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement