REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Paska runtuhnya rezim Bashar Assad, Pemerintah baru Suriah terbentuk. Tak hanya itu, Suriah juga memiliki bendera baru. Yang mengadopsi tiga warna utama, yaitu warna hijau, putih, dan hitam.
Lalu di bagian tengah ada tiga bintang sejajar berwarna merah. Jika dibanding bendera lama, tampak jelas perbedaan di antara keduanya. Bendera lama Suriah memakai warna merah, putih, dan hitam bersama dua bintang sejajar berwarna hijau di tengah.
Dilansir Reuters, pemilihan desain bendera baru Suriah mengacu simbol kemerdekaan yang pernah dikibarkan para pejuang negara ini sebelum merdeka dari Prancis.
Bendera baru itu dianggap sebagai versi modern Bendera Kemerdekaan selama perjuangan Damaskus keluar dari kolonialisme. Selain itu, para pengunjuk rasa yang turun ke jalan pada tahun 2011 silam, sempat pula mengibarkan bendera serupa untuk menggaungkan kebebasan.
Meski ada yang menyebutnya bendera oposisi, lambang itu telah mnejadi simbol pemersatu bagi pengungsi Suriah dan aktivis anti-Assad di seluruh dunia.
Adapun warna hijau melambangkan tahun-tahun awal kekuasaan Muslim. Lalu warna putih untuk Dinasti Umayyah dan hitam sebagai tanda Dinasti Abbasiyah yang memerintah wilayah mereka dari sekitar tahun 750 M hingga pertengahan abad ke-13. Sedangkan tiga bintang merah di tengah mewakili kota penting di Suriah. Masing-masing Damaskus, Aleppo, dan Deir Ezzor.
Kemenangan pasukan oposisi menandakan berakhirnya penggunaan bendera rezim Bashar al-Assad dan mengembalikan simbol perjuangan yang dulu ada.
Setelah 14 tahun, Gerakan Musim Semi Arab memicu rangkaian peristiwa besar di Timur Tengah, yang akhirnya membuat pasukan oposisi Suriah berhasil merebut Damaskus dan menggulingkan rezim Partai Baath yang berkuasa setengah abad lebih.
Dengan pergantian rezim, Suriah kembali mengibarkan Bendera Revolusioner, yang menandai babak baru setelah puluhan tahun di bawah penindasan keluarga Assad. Bendera Kemerdekaan atau Bendera Revolusioner mnejadi bendera resmi Suriah paska kemenangan pasukan oposisi, menandakan sebuah momen penting dalam sejarah negara tersebut.
Bendera baru ini juga menandakan kebangkitan kemerdekaan Suriah.
Dikutip dari TRT World, pada 17 April 1946, usai merdeka dari penjajahan Prancis, Suriah mengadopsi Bendera Revolusioner untuk pertama kalinya. Bendera itu menjadi simbol otonomi negara serta harapan akan persatuan, kedamaian, dan kemakmuran. Namun, di tahun 1958, bendera ini digantikan saat Suriah bergabung dengan Republik Arab Bersatu bersama Mesir dan mulai menggunakan bendera UAR.
Setelah hanya tiga tahun, UAR runtuh dan Suriah kembali mengibarkan bendera kemerdekaannya sebelum akhirnya mengadopsi desain baru di tahun 1980 di bawah rezim Assad.
Kini, bendera itu berganti lagi menjadi bendera revolusioner atau bendera pembebasan, dengan tiga bintang merah yang merepresentasikan tiga wilayah bersejarah.
Mila