Jumat 20 Dec 2024 17:14 WIB

Menteri Perhubungan Soroti Kesiapan Pelabuhan Tanjung Perak Jelang Nataru

Menhub paparkan bagaimana Pelabuhan Tanjung Perak akan memastikan kelancaran arus penumpang dan mencegah lonjakan kala Nataru.

Rep: ShippingCargo/ Red: Partner
.
Foto: network /ShippingCargo
.

Ilustrasi Angkutan kala Natal dan Tahun Baru Sumber:Freepik
Ilustrasi Angkutan kala Natal dan Tahun Baru Sumber:Freepik

ShippingCargo.co.id, Jakarta –Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menekankan pentingnya keselamatan pelayaran di tengah lonjakan penumpang. Hal ini ia sampaikan dalam kunjungannya ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada Kamis (19/12), di tengah masa masa angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

"Saya berharap agar seluruh petugas mengutamakan keselamatan pelayaran. Pemeriksaan kapal jangan terlewat dan selalu perhatikan faktor cuaca sebelum berangkat," tegas Menhub.

Meskipun Pelabuhan Tanjung Perak telah menyiapkan sejumlah kapal dan terminal untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, Menhub juga menyoroti pentingnya penataan layanan agar tidak terjadi penumpukan.

"Penataan arus masuk dan keluar penumpang harap diperhatikan. Akses penumpang pun dibuat menjadi lebih mudah, agar pelayanan cepat dan nyaman," tutur Menhub.

Kendatipun begitu, melihat perkataan Menhub seperti lansiran Kemenhub,timbul dua pertanyaan. Apakah persiapan yang telah dilakukan sudah cukup memadai untuk menjamin kenyamanan dan keamanan para penumpang? Dengan prediksi kenaikan penumpang sebesar 20%, apakah kapasitas fasilitas yang ada sudah optimal?

Berdasarkan data, Pelabuhan Tanjung Perak menargetkan melayani 147.383 penumpang selama periode Nataru 2024/2025. Jumlah ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola pelabuhan.

Menhub telah menegaskan pentingnya keselamatan pelayaran. Ia juga mau langkah-langkah konkret tediambil untuk memastikan semua kapal laik laut dan siap beroperasi sehingga pengawasan terhadap kondisi cuaca dan kesiapan kru kapal juga perlu ditingkatkan.

sumber : https://shippingcargo.co.id/posts/497341/menteri-perhubungan-soroti-kesiapan-pelabuhan-tanjung-perak-jelang-nataru
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement