Ahad 22 Dec 2024 17:35 WIB

Wihdah Azhariyah Indonesia Deklarasikan Pengurus Baru

WAZIN akan merangkul mereka yang memerlukan bantuan bidang akademik.

Pengurus baru Wihdah Azhariyyah
Foto: Dok Wihdah Azzahariyyah
Pengurus baru Wihdah Azhariyyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para alumni dan anggota Wihdah dari masa ke masa mengadakan deklarasi Wihdah Azhariyah Indonesia pada Kamis, 16 Jumadil Akhir 1446 H/19 Desember 2024, di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta Pusat secara hybrid online dan off line. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 30 orang alumni lintas generasi.

Inisiatif untuk mendirikan Wihdah Azhariyah Indonesia (WAZIN) dilatarbelakangi oleh kondisi mahasiswi Indonesia yang tengah belajar di Mesir dan peran serta alumni dalam membangun masyarakat di tanah air, serta minimnya partisipasi alumni dalam membangun bangsa pada skala nasional dan global, menurut keterangan tertulis kepada Republika, Ahad (22/12/2024).

Baca Juga

Wihdah Azhariyyah Indonesia menjadi sebuah organisasi yang menghimpun mahasiswi Indonesia yang mengenyam pendidikan di Al-Azhar, baik yang masih berada di Mesir maupun yang telah kembali ke tanah air.

Acara dimulai dengan pembukaan, tilawah, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Wihdah, kemudian dilanjutkan dengan curah pendapat tentang inisiasi adanya Wihdah Azhariyah Indonesia sebagai kelanjutan atau kepanjangan tangan dari Wihdah.

Pertemuan tersebut juga diikuti oleh para alumni dan pengurus serta anggota secara online. Sambutan online disampaikan oleh Ketua Wihdah (Kairo) saat ini, Hanifa Minhajil dan da’iyah terkemuka yang sedang mengenyam pendidikan di Universitas Al-Azhar, Ustadzah Dr. Oki Setiana Dewi, S.Hum., M.Pd. Tak terkecuali dukungan dan ucapan selamat pembentukan Wihdah Azhariyah Indonesia oleh Enok Muthia Lc., MA, selaku perwakilan anggota Wihdah di Lombok Nusa Tenggara Barat.

Ketika pimpinan rapat menanyakan apa perlu pembentukan Wihdah Azhariyah Indonesia, Sri Sabbahatun Lc ME yang merupakan Ketua Wihdah ke 8 mengungkapkan, “ Kita perlu membentuk Wihdah Azhariyah Indonesia dengan dua tujuan, pertama membantu Wihdah PPMI yang berada Cairo Mesir yang saat ini dalam kondisi memprihatinkan maupun penyambung program dengan alumni yang di tanah air. Kedua, sebagai wadah pemberdayaan alumni mahasiswi Al Azhar Mesir untuk bersama-sama bersinergi membangun bangsa, memberikan kontribusi terbaik untuk agama dan bangsa, maka organisasi ini harus didaftarkan secara resmi sebagai organisasi di Kementrian Hukum dan sebagai organisasi perempuan juga perlu didaftarkan di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI juga bermitra dengan berbagai organisasi perempuan di Indonesia." 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement