REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembentukan dan Deklarasi Wihdah Azhariyah Indonesia Digelar Wihdah Azhariyyah Indonesia adalah sebuah organisasi yang menghimpun mahasiswi Indonesia yang mengenyam pendidikan di Al-Azhar, baik yang masih berada di Mesir maupun yang telah kembali ke tanah air.
Pada Kamis, 16 Jumadil Akhir 1446 H/19 Desember 2024, telah diadakan pertemuan alumni mahasiswi Universitas Al-Azhar di Hotel Sofyan, Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan pertama para alumni ini ibarat tali yang menyatukan lidi yang berserakan dari Sabang sampai Merauke. Sebuah pertemuan yang sudah lama menjadi harapan namun tak terucapkan. Pertemuan yang dihadiri oleh 30 orang alumni lintas generasi tersebut sepakat membentuk sebuah organisasi yang diberi nama Wihdah Azhariyah Indonesia disingkat WAZIN.
Inisiatif untuk mendirikan Wihdah Azhariyah Indonesia (WAZIN) dilatarbelakangi oleh kondisi mahasiswi Indonesia yang tengah belajar di Mesir dan peran serta alumni dalam membangun masyarakat di tanah air, serta minimnya partisipasi alumni dalam membangun bangsa pada skala nasional dan global. Acara dimulai dengan pembukaan, tilawah, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Wihdah, kemudian dilanjutkan dengan curah pendapat tentang inisiasi adanya Wihdah Azhariyah Indonesia sebagai kelanjutan atau kepanjangan tangan dari Wihdah (organisasi induk mahasiswi Indonesia di Mesir) yang didirikan di Cairo oleh Elly Warti Maliki pada tahun 1989.
Ikatan batin sebagai warga Wihdah Cairo yang telah terjalin sejak 35 tahun yang lalu akhirnya menemukan wadah tempat berkumpul. Disamping yang hadir, rapat juga diikuti oleh para alumni secara online. Sambutan online disampaikan oleh Ketua Wihdah (Cairo) saat ini, Hanifa Minhajil dan da’iyah terkemuka yang sedang mengenyam pendidikan di Universitas Al-Azhar, Ustadzah Oki Setiana Dewi juga dukungan dan ucapan selamat pembentukan Wihdah Azhariyah Indonesia oleh Enok Muthia selaku perwakilan anggota Wihdah di Lombok Nusa Tenggara Barat.
Seusai curah pendapat, acara dilanjutkan dengan pembacaan ADT/ART dan pembahasan singkat tentang program kerja kedepan. Banyak ide dan usulan yang dilontarkan, salah satunya diharapkan WAZIN tak hanya menjadi organisasi yang mengapresiasi anggota yang berprestasi, tapi juga merangkul mereka yang memerlukan bantuan, baik di bidang akademik ataupun perangkat penunjang studi lainnya.
Acara diakhiri dengan penyusunan pengurus inti dan ditutup dengan pembacaan Deklarasi Wihdah Azhariyah Indonesia yang memutuskan sebagai berikut: 1. Zulfa Usman sebagai Ketua Dewan Pembina. 2. Elly Warti Maliki sebagai Ketua Umum. 3. Zulyasari Agustina Harapan sebagai Sekretaris Jenderal. 4. Hunna Hayyu sebagai Bendahara Umum.
“Sudah saatnya anggota Wihdah membuktikan bahwa para alumni Wihdah adalah orangorang yang kompeten di bidangnya dan mampu menjadi solusi di masyarakat. Dengan dibentuknya Wihdah Azhariyah Indonesia ini diharapkan akan lahir tokoh dan ulama perempuan alumni Al-Azhar yang berperan aktif dalam membangun bangsa di kancah nasional dan juga internasioal," tutur Elly yang telah resmi ditetapkan sebagai ketua WAZIN.
Wihdah Azhariyah Indonesia (WAZIN) sebagai organisasi perempuan yang bertekad menjunjung persatuan akan bekerja untuk menyalurkan asprirasi anggota, membina dan meningkatkan kwalitas keilmuan di kalangan mahasiswi dan memberdayakan alumni yang telah kembali ke tanah air serta siap berkolaborasi dengan berbagai kalangan, baik pemerintah maupun swasta. Wihdah Azhariyyah Indonesia, “Citra Islam Citra Indonesia”. Ikrima Sofyan.