Rabu 25 Dec 2024 10:03 WIB

Di Lereng Gunung Muntilan, Adapundi Ajak Lestarikan Lingkungan

Sanggar Budaya Gadung Melati yang membina anak-anak desa jadi lokasi CSR.

Anak-anak Sanggar Budaya Gadung Melati menari menyambut acara CSR.
Foto: Republika.co.id
Anak-anak Sanggar Budaya Gadung Melati menari menyambut acara CSR.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Info Tekno Siaga (Adapundi) sukses menggelar corporate social responsibility (CSR) pertamanya bertema 'Adapundi Peduli Lingkungan, Peduli Negeri'. Lokasi kegiatan tersebut di lereng gunung daerah Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, belum lama ini.

Kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen perusaahan untuk mendukung pelestarian lingkungan dan program Sustainable Development Goals (SDG). Sanggar Budaya Gadung Melati yang berperan dalam membina anak-anak desa untuk mengembangkan kesenian serta menjaga kelestarian alam menjadi lokasi CSR.

Direktur Utama Adapundi, Achmad Indrawan, menyampaikan, pihaknya percaya menjaga kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Penanaman pohon yang dilaksanakan bukan hanya sekadar aktivitas, tetapi sebuah komitmen nyata untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

"Kami ingin memberikan kontribusi positif tidak hanya kepada lingkungan, tetapi juga kepada komunitas sekitar yang akan merasakan manfaat jangka panjang dari inisiatif ini," ujar Indrawan dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (25/12/2024).

Melalui kegiatan tersebut, Indrawan berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan sekaligus berkontribusi dalam menciptakan ekosistem yang lebih seimbang. Rangkaian kegiatan pelestarian lingkungan yang dilakukan meliputi penanaman pohon bodhi, kemuning, dan beringin, serta pelepasan ikan di daerah Sungai Muntilan.

Acara tersebut dibuka dengan tarian tradisional dari anak-anak sanggar yang turut menyemarakkan suasana. Pemilik Sanggar Gadung Melati, Ismanto mengaku, kedatangan Adapundi semakin membangkitkan warga sekitr dalam berempati kepada mereka yang butuh pertolongan.

"Sebagai seorang seniman nilai itu ada di empati, bukan hanya di rupiah saja, penanaman pohon yang dilakukan juga tidak hanya sekadar upaya seremonial namun juga bagaimana setiap pohon yang ditanam akan dirawat oleh anak-anak untuk mengajarkan kepedulian lingkungan," ucap Ismanto.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement