REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pria yang gagal mengendalikan emosi akan menjadi sangat berbahaya jika membawa senjata api. Jika suatu saat emosinya naik hanya karena masalah sepele, sangat mungkin dia akan menggunakan senjata api sebagai solusi.
Hal itu dialami seorang pria bersenjata api di kota Cetinje, Montenegro, kata Menteri Dalam Negeri Montenegro Danilo Saranovic. Dia menembak mati sedikitnya 10 orang, termasuk dua anak-anak.
Pada Rabu (1/1), departemen kepolisian Montenegro mengatakan bahwa pada sore hari, seorang pria menembak beberapa orang dan kemudian melarikan diri.
"Penembak diduga membunuh sedikitnya 10 orang, dua di antaranya adalah anak di bawah umur," kata Saranovic kepada wartawan pada Rabu, seraya menambahkan bahwa ayah dari anak-anak yang tewas tersebut juga ditembak mati.
Tersangka juga membunuh beberapa anggota keluarganya sendiri, tambah Saranovic.
Media Montenegro melaporkan bahwa sebelum serangan itu, penembak bertengkar dengan salah satu korban, kemudian pulang untuk mengambil senjata, kembali ke sebuah kafe dan membunuh serta melukai beberapa orang. Setelah itu, dia membunuh anak-anak pemilik kafe dan seorang perempuan.
Penembak itu dilaporkan dikenal sebagai seseorang yang kerap berperilaku agresif dan sebelumnya telah ditahan karena kepemilikan senjata ilegal.