Kamis 02 Jan 2025 17:11 WIB

Belajar dari Runtuhnya Andalusia (Bagian III)

Perang saudara jadi salah satu faktor runtuhnya daulah Islam terakhir di Andalusia.

Peta wilayah kekuasaan Bani Nashr, pemuka Taifa Granada abad ke-13 hingga 15. Granada adalah daulah Islam terakhir di Andalusia (Spanyol kini).
Foto: dok wiki
Peta wilayah kekuasaan Bani Nashr, pemuka Taifa Granada abad ke-13 hingga 15. Granada adalah daulah Islam terakhir di Andalusia (Spanyol kini).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Denting bahaya mulai berbunyi ketika sejumlah bangsawan Bani Nashr---dinasti pendiri taifa Granada di Andalusia---terlibat persaingan keras. Mereka tidak malu-malu lagi untuk berebut kuasa atau mempertahankan kedudukan.

Ketika seorang raja mangkat, maka pada saat yang sama anak-anaknya saling berkonflik untuk mengeklaim takhta. Dampaknya, rasa persatuan kian melemah atau bahkan hilang sama sekali.

Baca Juga

Saat Amir Ali Abi al-Hasan memimpin, terasa benar bahwa Granada kian mengalami kemunduran. Kas negara di ambang kebangkrutan. Sebab, sang pemimpin lebih gemar hidup berfoya-foya daripada memerhatikan kesejahteraan rakyat. Ia juga mengabaikan keperluan militer sehingga pertahanan kerajaan kian rapuh.

Seakan tidak cukup dengan keadaan koruptif demikian, perang saudara kemudian terjadi. Yang paling keras adalah perselisihan antara faksi yang pro-Muhammad XII dan Muhammad al-Zagal. Ini sesungguhnya konflik antara keponakan dan pamannya.

Dalam sebuah misi militer, Amir Ali Abi al-Hasan bersama dengan al-Zagal sukses mengusir pasukan Raja Ferdinand II. Bukannya turut senang, Muhammad XII kian dengki melihat kemenangan tersebut. Ia juga khawatir, nama keduanya semakin populer di tengah rakyat.

Ketika akhirnya al-Zagal naik takhta, kebencian Muhammad XII tak lagi terbendung. Sang keponakan lantas melancarkan serangan ke istana. Demi memuluskan ambisinya, ia bekerja sama dengan koalisi kerajaan-kerajaan Kristen.

Bukan main gembiranya Ferdinand. Terlebih lagi, raja Kristen itu telah sepakat dengan Ratu Isabella dari Kastila. Keduanya menggabungkan kekuatan militer masing-masing negerinya. Tujuannya meneguhkan koalisi Salibis demi mengusir daulah Islam dari Hispania untuk selamanya.

Muhammad XII menerima bantuan pasukan Kristen. Untuk itu, bangsawan Bani Nashr ini telah berjanji kepada Ferdinand dan Isabella untuk menyerahkan kedaulatan Granada apabila al-Zagal lengser dari kursi kekuasaan. Inilah awal dari perang saudara yang mengakhiri riwayat ratusan tahun Andalusia di Iberia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement