REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap manusia tidak dapat menghindar dari labirin kehidupan yang istimewa. Tantangan konstruktif yang dihadirkan atas kasih sayang Sang Pencipta.
Setelah memperoleh sukacita, maka hadirlah dukacita, dan begitu pun sebaliknya. Semua itu tersaji sebagai anugerah dari Sang Tuhan yang sungguh memesona.
Dari Shuhaib bin Sinan RA berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sungguh menakjubkannya keadaan setiap orang yang beriman karena semua keadaannya senantiasa mengantarkan pada kebaikan. Jika ia memperoleh kebahagiaan maka ia akan bersyukur dan itu adalah kebaikan baginya. Dan jika ia diterpa kepelikan maka ia akan bersabar dan itu adalah kebaikan baginya” (HR Muslim).
Hadis tersebut mengingatkan kita akan keutamaan rasa syukur dan sikap sabar. Kedua hal tersebut merupakan pelengkap keimanan dan ketakwaan seorang Mukmin.
Senantiasa mengunggulkan rasa syukur dan sikap sabar sebagai bekal utama adalah pilihan terbaik dalam menjalani lika-liku kehidupan.
Rasa syukur menjadi simbol kerendahan hati seorang hamba pada Sang Pencipta. Syukur pun menjadi bumbu dan solusi apik untuk mengatasi setiap permasalahan kehidupan. Dengan rasa syukur, kita senantiasa bersikap bijaksana terhadap setiap nikmat dan ketetapan Tuhan.
Allah SWT berfirman, “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras” (QS Ibrahim: 7).
View this post on Instagram