Senin 06 Jan 2025 17:26 WIB

Musim Hujan, Perajin Gunakan Blower Keringkan Ikan Teri

Pulau Pasaran, Bandar Lampung dikenal produsen ikan teri kualitas ekspor.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Partner
.

Ikan teri dan ikan asin produksi warga Pulau Pasaran, Bandar Lampung. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)
Ikan teri dan ikan asin produksi warga Pulau Pasaran, Bandar Lampung. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

SumatraLink.id (REPUBLIKA NETWORK) – Musim hujan masih terjadi di Kota Bandar Lampung dan sekitarnya pada pekan pertama Januari 2024. Perajin ikan teri dan ikan asin di Pulau Pasaran terpaksa mengeringkan ikan teri menggunakan alat pemanas atau blower.

Kalau setiap hari turun hujan, para perajin ikan asin di Pulau Pasaran, Bandar Lampung, tidak mau menjemur ikan menggunakan lapak-lapak di halaman terbuka di bawah terik matahari. Perajin menyimpan ikan-ikan yang telah direbus untuk dipanaskan menggunakan blower.

“Kalau hujan terus, kami gunakan blower untuk mengeringkan ikan teri. Kalau tidak dikeringkan ikan yang sudah direbus itu akan cepat busuk,” kata Said (58 tahun), perajin ikan teri dan ikan asin di Pulau Pasaran, pulau yang dikenal warganya produsen ikan teri, belum lama ini.

Said yang dikenal pemilik usaha ikan teri kualitas ekspor ini mengatakan, produksi ikan teri atau ikan asin lainnya terus berlangsung setiap harinya, meskipun kondisi cuaca hujan. “Selagi pasokan ikan teri dari laut banyak, kami terus produksi,” kata Said.

Menurut dia, penjemuran ikan teri atau ikan asin lainnya pada siang hari di bawah terik matahari biasanya hanya tiga saja sudah diangkut. Itu pun ikan yang dijemur sudah dibolak-balik agar keringnya merata.

Tapi, kalau musim hujan seperti sekarang ini, dia mengatakan, perajin tidak berani menjemur di atas lapak di lapangan terbuka, karena khawatir ikan dapat rusak. Menurut dia, lebih baik ikan yang sudah direbus itu disimpan di rak lalu dipanaskan dengan blower.

Ikan-ikan yang sudah kering baik di bawah terik matahari maupun diblower, diangkut dan dikemas untuk dimasukkan kepada kotak kardus. Kemudian, siap dikirim untuk pasokan ke Jakarta dan Jawa, juga kota-kota di Sumatra. Sebagian perajin juga mengekspor ikan teri melalui pihak kedua.


Pulau Pasaran berada di Kelurahan Kota Karang, Kecamatan TelukbBetung Timur, Bandar Lampung. Untuk mencapai pulau tersebut sekira 25 km dari pusat kota. Untuk masuk pulau ini sudah tersedia jembatan konstruksi beton dua jalur, sehingga motor dan becak dapat melintas.

Di pulau ini berdiam sekira 2.000 jiwa penduduknya dibagi dalam dua RT. Mayoritas warganya berprofesi perajin ikan asin atau ikan teri, yang bahan baku ikan teri segarnya dapat dari nelayan di perairan Teluk Lampung. Usaha ikan asin atau ikan teri ini sudah turun temurun hingga tiga generasi.

Tercatat sudah ada 40 Usaha Mikro Kecil Menengah yang menaungi pekerja laki-laki dan mayoritas remaja putri dan ibu-ibu. Pekerja perempuan banyak berasal dari luar pulau.

Menurut Wati, pekerja perempuan di Pulau Pasaran, kerjanya dari pagi sampai petang. Selain membersihkan ikan juga menjemur dan mensortir ikan untuk dimasukkan dalam kemasan kardus. Penghasilannya? “Ya, lumayan. Rp 40.000 sampai Rp 80.000 sehari,” kata Wati.

Ia mengatakan, kalau musim panas kerjanya lebih cepat dibandingkan musim hujan. Musim panas, ikan cepat kering dan dapat langsung dikemas dalam kotak. Sedangkan musim hujan, terpaksa lama menunggu kering ikan yang sudah direbus. (Mursalin Yasland)

sumber : https://sumatralink.id/posts/503043/musim-hujan-perajin-gunakan-blower-keringkan-ikan-teri
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement