Selasa 07 Jan 2025 07:42 WIB

Miskomunikasi dan Kecerobohan Polsek Cinangka yang Berujung Maut

Anggota Polsek Cinangka sejatinya bisa minta bantuan dari Polres Cilegon.

Aksi penembakan bos rental di Rest Area Tol Jakarta-Merak.
Foto: Tangkapan layar
Aksi penembakan bos rental di Rest Area Tol Jakarta-Merak.

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Sikap Polsek Cinangka, Cilegon yang menolak laporan pemilik rental sehingga berujung insiden penembakan mematikan menunjukkan sikap ketidakprofesional petugas dalam menjalankan tugas.Bukan hanya tidak profesional, dari kronologi yang disampaikan tampak ada komunikasi yang 'putus' antara Kapolsek dan petugas di bawah.

Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto

Baca Juga

Bripka Deri (petugas berjaga) menyampaikan informasi yang tidak utuh kepada Kapolsek Cinangka AKP Asep terkait laporan . Bahkan dalam pelaporan itu, ada diskusi mengenai rental dan leasing mobil.

"Seharusnya ini terkait rental, tapi dilaporkannya leasing. Sehingga kapolseknya ini menyampaikan kalau leasing harus ada dokumen, surat," kata dia, Senin (6/1/2025).

Pelapor bahkan sudah menyampaikan BPKB, STNK, hingga kunci cadangan atas mobil berjenis Honda Brio dengan nomor polisi B 2694 KZO yang diduga digelapkan tersebut. Namun anggota polisi itu tetap tak melakukan pendampingan karena kurang kekuatan personel.

"Anggota merasa kekuatannya sedikit, tidak berimbang, sehingga tidak dilakukan pendampingan. Padahal anggota kita bisa minta tambahan dukungan ke polres, tapi tak dilakukan," kata dia.

Menurut Kapolda, seharusnya anggota kepolisian mendampingi warga yang melapor tersebut karena sudah ada indikasi penggelapan mobil tersebut berdasarkan GPS yang tidak aktif.

Tiga anggota itu pun, kata dia, sudah diperiksa oleh penyidik dari Propam Polda Banten. Kapolda pun tak menampik bahwa Kapolsek Cinangka AKP Asep Irwan terancam dipecat karena tak merespons baik laporan warga.

Kasus pelaporan warga yang ditolak polisi sebetulnya bukan kali pertama. Sebelumnya sempat juga mencuat kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak bos toko roti di Jakarta Timur viral dan viral di media sosial. Pelaku akhirnya bisa ditangkap di Sukabumi, dan mengaku khilaf.

Namun sebelum pelaku ditangkap dan menjadi viral, ternyata korban sudah melaporkan perkara ini ke polisi ke dua polsek berbeda. Namun selalu ditolak dengan alasan teknis. Baru setelah viral, polisi langsung memburu pelaku.

Pistol bohongan

Anak bos rental mobil korban tewas kasus penembakan di Kilometer 45 Tol Tangerang-Merak, Rizky Agam (24), mengatakan bahwa anggota Polsek Cinangka, Polres Cilegon, menolak laporannya untuk mendampingi orang tuanya mengambil alih mobil dengan berdalih pistol pelaku adalah' bohongan'.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement