Selasa 07 Jan 2025 20:54 WIB

Polisi Periksa 18 Saksi Kasus Pengacara di Bone Tewas Ditembak, TPF: Ada Titik Terang

Pengacara Rudi S. Gani ditembak orang tak dikenal.

Ilustrasi penembakan.
Foto: Pixabay
Ilustrasi penembakan.

REPUBLIKA.CO.ID, BONE -- Tim gabungan Polres Bone dibantu Polda Sulawesi Selatan memeriksa belasan orang saksi terkait kasus penembakan pengacara Rudi S. Gani hingga tewas oleh orang tidak dikenal. Ada 18 saksi yang sejauh ini diperiksa oleh penyidik.

"Sampai hari ini, kemarin 14 orang (saksi), tambah hari ini empat, jadi ada 18 orang. Langkah selanjutnya, tim masih bekerja di lapangan, doakan saja mudah-mudahan bisa segera terungkap," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi Jamaluddin Farti di Makassar, Selasa (7/1/2025).

Baca Juga

Sejumlah saksi yang diperiksa di antaranya istri korban bernama Maryam dan beberapa orang lainnya, termasuk buruh bangunan yang mengerjakan kantor baru milik korban yang sedang proses pembangunan. Pemeriksaan saksi-saksi tersebut dilakukan tim gabungan beserta tim penyidik Polres Bone dengan meminjam ruangan di Mapolda Sulsel. Dalam pemeriksaan itu, saksi istri korban didampingi tim pengacaranya.

Saat ditanyakan sampai kapan proses penyelidikan hingga pengungkapan kasus itu, Jamaluddin mengatakan sejauh ini penyidik masih bekerja mengumpulkan alat bukti maupun keterangan saksi-saksi sehingga prosesnya masih berjalan.

"Sabar dulu untuk perkembangan selanjutnya. Penanganan (perkara ini) dari Polres Bone, tapi kita back up full dari Polda Sulsel. Belum ada (dicurigai), ini masih penyelidikan. Masih proses didalami," paparnya.

Pihaknya juga mengharapkan bantuan informasi dari masyarakat terkait pengembangan kasus dan terbuka menerima masukan dari berbagai pihak. Sedangkan untuk senjata senapan angin sudah diamankan tim dari Polres Bone.

Mengenai dugaan adanya nada pengancaman istri korban melalui pesan di media sosial, kata Jamaluddin, penyidik masih melakukan penyelidikan dan prosesnya masih sedang berlangsung.

"Ini masih berjalan proses pemeriksaan di atas, tunggu saja dulu. Kan dari istri korban ini didampingi teman-teman pengacara. Nanti kita lihat perkembangan (penambahan saksi)," katanya. 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement