REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Nusa Mandiri (UNM). Sebanyak 12 mahasiswa berhasil membawa pulang 7 medali emas dan 5 medali perak di ajang bergengsi Student Taekwondo Indonesia Championship (STIC) 2024 yang berlangsung di GOR Ciracas, Jakarta Timur, pada Sabtu-Ahad, 14-15 Desember 2024.
Menurut Taopik Hidayat, staf kemahasiswaan Universitas Nusa Mandiri, tahun 2024 menjadi tahun yang gemilang bagi UKM Taekwondo Universitas Nusa Mandiri (UNM). “Tim ini berhasil meraih prestasi luar biasa di berbagai kejuaraan, termasuk CNN Indonesia Taekwondo Championship dan Taekwondo Baradhuta Championship. Dengan kerja keras dan dedikasi, mereka sukses mengukir prestasi yang membanggakan, membawa pulang 8 medali emas dan 2 medali perak di kejuaraan CNN, serta sejumlah medali di kejuaraan lainnya,” jelasnya dalam rilis yang diterima, Rabu (7/1/2025).
Keberhasilan ini diraih berkat semangat tak kenal lelah dari para atlet yang terus berjuang, baik di dalam maupun luar arena. Salah satu cerita inspiratif datang dari Destika Fitryana, yang setahun lalu mengalami cedera serius. Berkat semangat pantang menyerah dan dukungan tim, ia berhasil bangkit dan meraih medali di berbagai kompetisi tahun ini, menjadi simbol kegigihan bagi rekan-rekannya.
Destika, yang juga Ketua UKM Taekwondo UNM, menuturkan bahwa kejuaraan seperti ini bukan sekadar ajang untuk meraih medali, tetapi juga wadah penting bagi para atlet untuk mengasah mental, menambah pengalaman bertanding, dan memperluas relasi.
“Melalui kejuaraan seperti STIC, kami tidak hanya mengejar medali, tetapi juga belajar menghadapi tekanan, membangun semangat sportivitas, dan meningkatkan kepercayaan diri. Selain itu, pengalaman bertemu dan bertanding dengan atlet-atlet dari berbagai universitas memberikan pelajaran berharga untuk terus berkembang,” ujar Destika.
Pada kesempatan ini, Sabeum Willem, pelatih UKM Taekwondo UNM menyatakan bahwa beberapa atlet UKM Taekwondo UNM juga harus menghadapi tantangan dalam mengatur waktu antara latihan dan kehidupan sehari-hari. Meskipun, ada yang membagi fokus antara pekerjaan dan kuliah, mereka tetap disiplin mengikuti latihan rutin dan tambahan. Dedikasi dan konsistensi mereka terlihat dari hasil yang diraih, dengan banyak medali emas sebagai buktinya.
“Kami percaya pada setiap proses latihan yang kami jalani. Setiap keringat yang jatuh adalah bagian dari perjalanan menuju kemenangan,” ujar Willem.
Ia menyampaikan kompetisi tahun ini diikuti oleh ribuan peserta dari berbagai daerah, yang menambah tingkat persaingan. Meski demikian, UKM Taekwondo UNM mampu tampil menonjol, baik di kategori Kyorugi maupun Poomsae. Semangat dan kerja keras tim ini telah membawa nama Universitas Nusa Mandiri ke level yang lebih tinggi dalam dunia Taekwondo.
“Prestasi yang diraih sepanjang tahun ini bukan hanya soal jumlah medali, tetapi juga tentang komitmen UKM Taekwondo UNM untuk mempertahankan standar tinggi di setiap kompetisi. Dengan keberhasilan di berbagai kejuaraan, mereka telah menorehkan catatan sejarah baru. Perjalanan mereka untuk terus mengharumkan nama Universitas Nusa Mandiri pun masih panjang ke depan,” ungkapnya.