REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Saluran televisi Israel, Channel 13, melaporkan bahwa Israel ingin tetap berada di beberapa lokasi di Lebanon selatan untuk waktu yang tidak terbatas.
Saluran tersebut mengatakan bahwa kepemimpinan politik Israel mengumumkan, dalam sebuah pertemuan yang diadakan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, keinginannya untuk mempertahankan kehadiran Israel di beberapa lokasi di Lebanon selatan.
Hal ini terjadi sehari setelah Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz mengatakan pada Ahad (5/1/2025), bahwa jika Hizbullah tidak menarik diri di luar Sungai Litani, tidak akan ada kesepakatan dan Israel akan dipaksa untuk bertindak, dikutip dari Aljazeera, Selasa (7/1/2025).
Media Israel sebelumnya telah mengungkapkan keinginan Israel untuk tetap berada di Lebanon selatan. Israel Broadcasting Corporation (IBC) mengatakan pada hari Sabtu bahwa Tel Aviv diperkirakan akan memberi tahu Washington bahwa mereka tidak akan menarik diri dari Lebanon setelah batas waktu 60 hari yang ditetapkan dalam perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah yang mulai berlaku pada tanggal 27 November.
Surat kabar Haaretz mengkonfirmasi pada akhir Desember lalu bahwa tentara Israel telah merencanakan kemungkinan untuk tetap tinggal di Lebanon selatan setelah batas waktu yang ditetapkan dalam perjanjian.
Surat kabar tersebut mengutip sumber-sumber militer yang mengatakan bahwa mereka berniat untuk tinggal lebih dari dua bulan setelah tanggal 27 Januari jika tentara Lebanon tidak dapat memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian untuk memperluas kekuasaan mereka di wilayah selatan.
Sumber-sumber tersebut menambahkan bahwa dalam kasus ini, pasukan Israel akan tetap berada di wilayah yang saat ini mereka kuasai hingga tentara Lebanon menyelesaikan pengerahannya.
Haaretz menjelaskan bahwa IDF saat ini hadir di semua desa Lebanon di dekat pagar perbatasan, dan telah mulai membangun infrastruktur untuk mendirikan pos-pos militer di sepanjang perbatasan utara, dan berniat untuk mendirikan beberapa pos di sisi perbatasan Lebanon.
Tentara Lebanon telah dikerahkan ke sejumlah kota di mana pasukan Israel baru-baru ini menarik diri, termasuk kota Khiam di Distrik Marjayoun di Gubernuran Nabatiyeh.
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati meminta komite yang mensponsori perjanjian gencatan senjata untuk menekan Israel agar segera menarik mundur pasukannya dari wilayah-wilayah yang didudukinya.