REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri RI Sugiono mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi oleh diplomasi Indonesia ke depan.
Sejumlah tantangan itu dimulai dari kualitas dan kerja sama dunia yang memudar, multilateralisme yang kehilangan daya, hukum internasional dan piagam PBB tidak lagi dihormati, arsitektur hingga tatanan gobal dunia yang tak lagi sesuai dengan zaman.
Belum lagi dengan komitmen negara-negara berpengaruh yang lemah menjalankan sistem yang mereka bentuk. "Semangat reformasi multilateral jalan di tempat dan banyak negara yang enggan untuk memperbaikinya karena ingin mempertahankan dominasi dan status quo," ujarnya saat memberikan keterangan pers awal tahun 2025, Jumat (10/1/2025).
Sudah menjadi rahasia umum, salah satu pihak yang selalu melanggar dan menentang aturan PBB adalah Israel. Beragam resolusi dan kecaman dilakukan terhadap Zionis agar menghentikan penjajahan serta penyerangan terhadap bangsa Palestina, tapi mereka bergeming. Alih-alih mendapat sanksi, Israel justru mendapat bantuan senjata dari sekondannya, Amerika Serikat.
Menurut Menlu, jika dibiarkan sistem tatanan global akan makin mati suri. Negara berkembang, akan semakin dipinggirkan dan potensi konflik yang sifatnya global bakal semakin terbuka."Dan skenario terburuk, termasuk perang nuklir bisa terjadi," katanya menekankan.
View this post on Instagram