REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat bencana atau musibah melanda, wajar jika Anda ingin memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak. Namun, sering kali kita bingung ingin memberikan bantuan seperti apa.
Alih-alih memberikan bantuan yang tidak sesuai kebutuhan, Anda disarankan menawarkan bantuan konkret yang benar-benar dibutuhkan oleh korban. Dengan memberikan bantuan yang tepat, Anda dinilai dapat meringankan beban mereka dan memberikan harapan untuk bangkit kembali.
Psikolog dari Universitas Indonesia Livia Iskandar MSc mengatakan saat bersama seseorang yang terkena bencana atau musibah sebaiknya menawarkan bantuan konkret sesuai yang dibutuhkan. “Memang harus pertama ditanya adalah 'apa yang bisa saya bantu?' gitu, jangan kemudian kita membantu dari pikiran kita sendiri 'mestinya kayaknya perlu bantuan gini deh', kita nggak ngecek sama orang tersebut kan harus ada yang persetujuan,” kata Livia pada Senin (20/1/2025).
Psikolog di Yayasan Pulih ini mengatakan saat berada di lingkungan yang terdampak bencana, orang yang datang sebaiknya bersikap empati dan memahami kondisi korban. Empati tersebut bisa dengan memahami jika berada di posisi korban yang kehilangan harta benda akibat bencana dan menawarkan bantuan jika diminta.
Ia juga mengatakan sebaiknya tidak membuat perasaan korban tambah sedih dengan memberikan kata-kata penguatan, karena belum tentu hal itu yang sedang dibutuhkan dalam kondisi darurat. “Jadi memang lebih baik sih adalah kita mendengarkan gitu, kemudian kita mencari informasi apa yang kita bisa bantu dari apa yang disebutkan, kita berikan bantuan atau kita sambungkan ke penyedia layanan tersebut, jangan malah kemudian memberikan ceramah gitu, bantuan secara konkret menurut saya lebih baik,” kata dia.
Livia menyebut bentuk bantuan lainnya jika dalam situasi berkabung, juga bisa dengan memberikan sentuhan jika diizinkan, seperti menggenggam tangannya atau merangkul jika hubungan kekerabatan cukup dekat. Menunjukkan rasa respect pada korban bencana juga perlu dilakukan dengan tidak melanggar privasi seperti memotret atau memasuki tempat kejadian tanpa izin pemilik. Sebaliknya, jika tidak bisa menawarkan bantuan, seseorang bisa menggalangkan dana untuk para korban guna membantu meringankan kebutuhan mereka.
“Memang kita harus menunjukkan respek ya pada orang-orang yang kehilangan, pada orang-orang yang kemudian terdampak secara sangat negatif. Kita memang harus menunjukkan respek dan tidak melanggar privasi,” ujarnya.