Rabu 22 Jan 2025 21:03 WIB

Viral Program Tidur Siang di SMPN 39 Surabaya, Mendikdasmen: Bagus Juga Itu

Ia menilai hal itu sebagai inisiatif positif bagi psikologis maupun fisiologis siswa.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Abdul Mu
Foto: Dok Kemendikdasmen
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof Abdul Mu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti mengapresiasi penerapan program tidur siang di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 39 Surabaya. Ia menilai hal itu sebagai inisiatif positif bagi psikologis maupun fisiologis siswa.

"Bagus juga itu, terutama untuk sekolah-sekolah yang sampai sore ya," katanya seusai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Baca Juga

Abdul Mu'ti memberikan apresiasi kebijakan sekolah dalam penyediaan tempat tidur untuk mengondisikan siswa saat tidur siang, sehingga berdampak baik bagi siswa. "Mereka menyiapkan tempat dan mengondisikan suasana agar siswa dapat tidur siang," ujarnya.

Menurut Abdul Mu'ti, kebiasaan tidur siang atau yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai take a nap, memiliki banyak manfaat. Selain membantu siswa untuk lebih fokus, tidur siang juga dapat meningkatkan konsentrasi, memperbaiki suasana hati, dan memulihkan energi setelah kegiatan belajar yang intensif, kata Mu'ti menambahkan.

Kendati demikian, Abdul Mu'ti menegaskan bahwa kebijakan tidur siang tetap menjadi kewenangan masing-masing sekolah. "Itu kebijakan masing-masing sekolah, ya," katanya.

Kebijakan tidur siang di SMPN 39 Surabaya dilatarbelakangi oleh keluhan siswa yang merasa mengantuk di jam pelajaran sore. Kepala SMPN 39, Rini Aswinarti, menjelaskan bahwa para guru bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Surabaya untuk mengusulkan program tidur siang sebagai solusi agar siswa dapat kembali fokus dalam belajar.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi, empati, dan kesehatan mental siswa. Awalnya, tidur siang direncanakan dilakukan di meja masing-masing, namun para siswa justru antusias membawa bantal dan tikar, serta menata bangku mereka sendiri.

Oleh karena itu, keputusan dibuat untuk melaksanakan tidur siang di kelas dengan pengawasan dari guru. Program ini masih dalam tahap uji coba dan telah dilaksanakan dua kali pada jam 13.00 hingga 14.00 WIB.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement