Jumat 24 Jan 2025 03:59 WIB

Sri Sultan Pastikan Penataan Plengkung Gading karena Deformasi 

Sultan belum bisa memastikan kapan Plengkung Gading akan ditutup.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Erik Purnama Putra
Bangunan Plengkung Nirbaya atau Plengkung Gading sebagai pintu masuk Keraton Yogyakarta dari sisi selatan di Kota Yogyakarta, Selasa (22/8/2023).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bangunan Plengkung Nirbaya atau Plengkung Gading sebagai pintu masuk Keraton Yogyakarta dari sisi selatan di Kota Yogyakarta, Selasa (22/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Plengkung Gading atau yang disebut Plengkung Nirbaya direncanakan akan ditutup. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, penutupan dikarenakan akan ada penataan Plengkung Gading.

Menurut dia terjadi deformasi berupa retakan di lengkung Plengkung Gading berdasarkan temuan dari Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY. Deformasi disebabkan oleh tekanan aktivitas dan tekanan lalu lintas.

Baca Juga

Selain tekanan tersebut berpotensi besar merusak konstruksi fisik Plengkung Gading, juga mengakibatkan menurunnya kualitas udara di kawasan tersebut. Hal itu yang menjadi dasar perlunya penataan ulang terhadap Plengkung Gading.

Penataan itu akan diikuti dengan penataan ulang para pedagang yang ada di kawasan tersebut. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, penataan Plengkung Gading yang diikuti dengan penataan pedagang ini untuk menjamin keberlangsungan usahanya. 

"Akan ditata. Kan baru percobaan saja, memungkinkan atau tidak," kata Sultan dalam keterangannya di Kota Yogyakarta, Kamis (23/1/2025). 

Sultan menuturkan, penataan juga dilakukan mengingat Plengkung Gading merupakan bagian dari Sumbu Filosofi Yogyakarta. Dengan penataan, sambung dia, nantinya bisa mengembalikan marwah dan fungsi dari Plengkung tersebut, 

Menurut Sultan, penataan tersebut merupakan bagian dari implementasi rekomendasi UNESCO setelah Sumbu Filosofi ditetapkan sebagai Warisan Dunia Tak Benda pada 2023 lalu. Kawasan Sumbu Filosofi sendiri membentang dari Tugu Pal Putih hingga Panggung Krapyak di selatan, di mana berbatasan dengan Kali Winongo.

"Ya semua kan ada rekomendasi-rekomendasi dari UNESCO yang harus diurus. Kawasannya dari Tugu sampai selatan sana, kan ada rekomendasinya," ucap Sultan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement