REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ulama Nahdlatul Ulama (NU), KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) mengungkapkan kehebatan Rasulullah SAW dibandingkan dengan nabi-nabi Allah lainnya saat berada di alam akhirat.
Gus Baha menjelaskan, Rasulullah SAW memiliki nama Muhammad, yaitu orang yang banyak sikapnya atau semua sikapnya terpuji. Sebagai manusia saja, menurut dia, Nabi Muhammad tidak pernah salah.
Merujuk pada kitab Mufradat Al-Fadz Al-Qur'an karya Ar-Raghib Al-Ashfahani, Gus Baha menjelaskan bahwa para nabi ketika berada di Padang Mahsyar tidak akan memberikan syafaatnya.
"Begini kata kitab itu, Nabi-Nabi yang keren-keren itu, itu masih egois. Ketika ada haulul mauqif, ada prahara mauqif, itu semua nabi bilang nafsi-nafsi. Ketika dimintai syafaat bilang nafsi-nafsi," ujar Gus Baha saat berceramah dalam acara peringatan Isra Mi'raj di Masjid Istiqlal Jakarta, Selasa (28/1/2025).
Sementara, menurut Gus Baha, Rasulullah SAW memberikan syafaat kepada umatnya ketika berada di alam akhirat.
"Tapi Rasulullah SAW itu beliau ngendikan (bilang) ummati...ummati (umatku) dan beliau ketika dimintai syafaat, kata beliau ana laha, saya bisa memberi syafaat," ucap Gus Baha.
Lebih lanjut, Gus Baha tidak bisa membayangkan betapa hebatnya Rasulullah. Karena, kata dia, umumnya para nabi lainnya melihat akhirat itu sudah akhir dari semua amal.
"Itu menurut Nabi Muhammad gak keren. Allah itu gak bisa didikte akhirat, Allah itu Tuhan, tetap yaf'aluma yasya' (Berbuat apapun yang Dia kehendaki),"
Karena akhirat tidak bisa membatasi Allah, tambah Gus Baha, Nabi tetap dengan rileksnya meminta kepada Allah agar menyelamatkan umatnya.
"Ketika para nabi gak bisa muji Allah di Mahsyar, bahkan mereka-mereka itu egois, dan memikirkan diri sendiri nafsi-nafsi, Rasulullah itu punya nyali untuk muji Allah dan tetap mengajukan permohonan syafaat," jelas Gus Baha.