Kamis 30 Jan 2025 12:10 WIB

Tak Ada Lagi Perselisihan, Sumber Data Pertanian Resmi Satu Pintu Lewat BPS

Amalia mengapresiasi kepercayaan Kementan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti saat konferensi pers usai penandatanganan nota kesepahaman bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman di kantor Kementan, Jakarta, Kamis (30/1/2025).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti saat konferensi pers usai penandatanganan nota kesepahaman bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman di kantor Kementan, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pusat Statistik (BPS) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja sama dalam penyediaan data pertanian yang akurat dan terpercaya. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menegaskan pentingnya kolaborasi yang semakin erat antara kedua institusi tersebut.

"Hari ini kita menandatangani nota kesepahaman untuk terus memperkuat kolaborasi antara Kementerian Pertanian dengan BPS," ujar Amalia saat konferensi pers usai penandatanganan nota kesepahaman bersama Menteri Pertanian Amran Sulaiman di kantor Kementan, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Baca Juga

Amalia mengapresiasi kepercayaan Kementan menjadikan BPS sebagai satu-satunya sumber data pertanian yang resmi. Dengan adanya nota kesepahaman ini, Amalia berharap sinergi antara Kementerian Pertanian dan BPS dapat semakin optimal dalam menyediakan data pertanian yang berkualitas untuk mendukung kebijakan pembangunan nasional.

"Saya sangat mengapresiasi Kementan yang sudah sangat baik berkolaborasi. Yang saya garisbawahi pada hari ini, Bapak Menteri Pertanian menegaskan BPS akan menjadi satu-satunya sumber data, (pertanian)," ucap Amalia.

Amalia menyebut hal ini merupakan sebuah kepercayaan Kementan kepada BPS. Amalia mengatakan kepercayaan tersebut juga menjadi cambuk bagi BPS untuk terus menghasilkan data statistik, terutama peningkatan kualitas data pertanian.

Amalia juga mengungkapkan kerja sama antara Kementan dan BPS bukan lah hal baru. Amalia mengatakan BPS yang sebelumnya bernama Biro Pusat Statistik telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Pertanian sejak 1960.

"Namun demikian, nota kesepahaman ini tidak hanya sekadar kelanjutan, tetapi justru momentum yang penting untuk terus memperkuat kolaborasi," sambung Amalia.

Sebagai lembaga yang bertanggung jawab menghasilkan data statistik nasional, lanjut Amalia, BPS berkomitmen untuk terus mengembangkan metodologi berbasis teknologi terbaru serta memastikan cakupan sampel yang representatif. Amalia memastikan upaya BPS menghasilkan data statistik untuk bisa digunakan dan dimanfaatkan dalam rangka mendukung perumusan kebijakan pembangunan, salah satunya statistik pertanian.

"Kami memastikan akan terus mengembangkan metodologi dengan teknologi terbaru dan memastikan cakupan dari sampelnya bisa betul-betul mewakili apa yang memang terpotret di lapangan," kata Amalia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement