Sabtu 01 Feb 2025 06:35 WIB

Ini Proyek Besar Rancangan Zaman Orba yang akan Direalisasikan Prabowo Menurut Hashim

Tidak ada kata terlambat untuk melindungi jutaan hektare lahan sawah.

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani (kiri) berbincang dengan Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo (kanan) sebelum penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara Pemerintah Indonesia dengan Qatar di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/1/2025). Pemerintah Indonesia menyepakati kerja sama pembangunan 1 juta rumah termasuk untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan investor Qatar.
Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani (kiri) berbincang dengan Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo (kanan) sebelum penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara Pemerintah Indonesia dengan Qatar di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/1/2025). Pemerintah Indonesia menyepakati kerja sama pembangunan 1 juta rumah termasuk untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan investor Qatar.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Sujono Djojohadikusumo menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memutuskan untuk membangun tanggul laut raksasa sepanjang 700 km dari Banten sampai Jawa Timur.

“Pemerintah Prabowo sudah memutuskan untuk melaksanakan beberapa program, termasuk pembangunan tanggul laut raksasa sepanjang 700 km dari Banten sampai Jawa Timur,” ucap Hashim dalam acara bertajuk “ESG Sustainable Forum 2025”, dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (3/1/2025) sebagaimana dikutip Antara.

Baca Juga

Program tersebut, kata Hashim, bertujuan untuk melindungi sawah-sawah yang terletak di sisi pantai utara Pulau Jawa. Ia menyoroti kekhawatiran masyarakat ihwal peristiwa pagar laut, di mana para nelayan merasa terancam dengan kenaikan permukaan laut.

“Ini semua disebabkan oleh masalah perubahan iklim,” ucapnya.

Hashim memaparkan bahwa tanggul laut raksasa tersebut sudah mulai dirancang sejak 1994, sebab Pemerintah Orde Baru sudah melihat ancaman berupa kenaikan permukaan laut. Akan tetapi, belum tereksekusi hingga saat ini.

Hashim memperkirakan proyek pembangunan tanggul laut raksasa tersebut akan memakan waktu yang cukup lama, yakni 10–20 tahun.

Menurut dia, tidak ada gunanya membuat food estate di Kalimantan atau Papua, apabila jutaan lahan sawah terbenam karena ditutup oleh air laut yang naik. Oleh karena itu, Hashim mengajak masyarakat untuk turut mendukung pembangunan tanggul raksasa tersebut.

“It’s never too late (tidak pernah terlambat) bagi kita untuk bertekad melindungi jutaan hektare lahan sawah yang paling produktif dan paling subur. Itu terletak di pantai utara Pulau Jawa,” ucap Hashim.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement