REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada kuartal IV 2024 sebesar Rp 452,8 triliun atau naik 23,8 persen dibandingkan realisasi investasi kuartal IV 2023 di angka Rp 365,8 triliun. Hal itu merupakan kabar menggembirakan untuk 100 hari pertama pemerintah Prabowo Subianto.
"Ini cerminan dari keyakinan para investor terhadap pemerintahan yang baru ini, di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo. Pesan yang saya dapat dari mereka, karena kita selalu bisa menjaga kedamaian dan stabilitas," ujar Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani dalam konferensi pers capaian realisasi investasi kuartal IV 2024 di Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Rosan menyampaikan, capaian realisasi investasi sepanjang Oktober-Desember 2024 terdiri atas realisasi PMA sebesar Rp 245,8 triliun (54,3 persen) dan realisasi PMDN sebesar Rp 207 triliun (45,7 persen). Rosan mengatakan, realisasi investasi pada tiga bulan pemerintahan Prabowo menyerap 580.916 tenaga kerja atau meningkat dari periode yang sama tahun lalu 457.895 tenaga kerja.
"Penciptaan lapangan kerja ini terjadi karena banyaknya investasi yang masuk ke Indonesia," ucap Rosan.
Menurut Rosan, terjadi pergeseran lokasi realisasi investasi pada kuartal IV 2024. Rosan mengatakan investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp 260,4 triliun atau 57,5 persen dari total realisasi investasi kuartal IV 2024 dan tumbuh 40,8 persen dibandingkan realisasi investasi pada kuartal IV 2023.
Sementara realisasi investasi di Pulau Jawa tercatat Rp 192,4 triliun atau 42,5 persen dari total realisasi investasi kuartal IV 2024 yang tumbuh 6,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dia menilai, hal itu menjadi kabar menggembirakan lainnya.
"Pergeseran ini sangat positif sehingga investasi yang terjadi lebih merata. Karena kalau dulu lebih banyak terkonsentrasi di Jawa, sekarang kalau kita lihat justru di luar Jawa presentasinya lebih tinggi," ucap Rosan.
Dia memaparkan lima provinsi dengan tingkat investasi tertinggi selama kuartal IV 2024 terdiri atas Jawa Barat dengan Rp 66,2 triliun, Jakarta sebesar Rp 50,1 triliun, Sulawesi Tengah dengan Rp 41,3 triliun, Jawa Timur sebesar Rp 35,9 triliun, dan Sumatra Selatan sebesar Rp 30,5 triliun. Rosan menyampaikan, Singapura menjadi negara dengan investasi terbesar pada kuartal IV 2024 dengan 5,7 miliar dolar AS.
Kemudian, disusul Cina dengan 2,3 miliar dolar AS, Hong Kong dengan 2,2 miliar dolar AS, Malaysia sebesar Rp 1,5 miliar dolar AS, dan Jepang dengan 900 juta dolar AS. "Singapura ini memang secara konsisten itu selalu menjadi investor terbesar untuk Indonesia," ucap Rosan.
Dia menjelaskan, lima sektor utama di kuartal IV 2024 meliputi industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp 60,4 triliun; ertambangan sebesar Rp 52,2 triliun; transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 42,7 triliun; industri kimia dan farmasi dengan Rp 34,5 triliun; serta jasa lainnya sebesar Rp 34,2 triliun.