REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Netflix diduga sengaja mengurangi sorotan terhadap Karla Sofia Gascon dalam materi promosi Oscar untuk film Emilia Perez. Hal ini dilakukan setelah aktor transgender itu dikecam publik lantaran cicitan lamanya di Twitter kembali viral, di mana ia membuat pernyataan bernada rasis, islamofobia, hingga body shaming.
Kabar terkait dikesampingkannya Gascon mencuat setelah warganet memperhatikan bahwa nama dan wajahnya tidak lagi ditampilkan dalam materi promosi For Your Consideration (FYC) Netflix. Padahal, Gascon adalah pemeran utama di film Emilia Perez dan dinominasikan sebagai Aktris Terbaik Oscar, menjadikannya orang pertama transgender pertama yang meraih nominasi tersebut.
Sebaliknya, Netflix selaku rumah produksi lebih menonjolkan Zoe Saldana. Berperan sebagai pengacara bernama Rita Mora Castro, Saldana dinominasikan sebagai Aktris Pendukung Terbaik di Oscar pada tahun ini. Meskipun Emilia Perez mencetak rekor dengan 13 nominasi Oscar, Netflix tampaknya memilih untuk menjaga jarak dari kontroversi. Karenanya dalam materi kampanye terbaru, wajah dan nama Gascon tidak terlihat, sementara Zoe Saldana mendapat sorotan utama, demikian seperti dilansir laman The Mirror, Selasa (4/2/2025).
Langkah ini menuai komentar dari warganet di media sosial. Beberapa warganet menduga Netflix memang sengaja menjauhkan Gascon dari pusat perhatian, agar kontroversi yang sekarang terjadi tidak merusak peluang film tersebut di Oscar.
“Jelas mereka tidak ingin skandalnya mengganggu reputasi film. Kalau dia (Karla Sofia Gascon) ada di poster, pasti semua orang akan teringat postingan lamanya,” kata seorang warganet di X.
“Momen canggung, ketika kamu jadi karakter utama, tapi karena kontroversi besar, kamu dan judul filmmu tidak terlihat lagi di iklan kampanye,” kata warganet lainnya.
Sebagai informasi, sejumlah cicitan lama Gascon di X, yang ditulis dalam bahasa Spanyol, menunjukkan dia pernah membuat pernyataan menghina Islam. Dalam salah satu unggahannya, Gascon menyebut Islam sebagai “sarang infeksi bagi manusia”, sementara cicitan lain mengeklaim bahwa Islam tidak cocok dengan nilai-nilai Barat.
Selain itu, dalam sebuah cicitan tentang George Floyd, pria kulit hitam yang meninggal akibat kekerasan polisi pada 2020, Gascon menulis bahwa “sangat sedikit orang yang benar-benar peduli padanya” dan menyebut Floyd sebagai penipu serta pecandu narkoba. Cicitan tersebut diunggah antara 2016 hingga awal 2020-an. Setelah kontroversi ini mencuat pada Kamis, Gascon kemudian menonaktifkan akunnya di X.