Jumat 07 Feb 2025 12:48 WIB

BI: Cadangan Devisa Januari 2025 Capai Rp 2.549 Triliun 

Kenaikan cadangan devisa mampu menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
Bank Indonesia menyampaikan posisi cadangan devisa Indonesia pada Januari 2025 tercatat sebesar 156,1 miliar dolar AS. (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Bank Indonesia menyampaikan posisi cadangan devisa Indonesia pada Januari 2025 tercatat sebesar 156,1 miliar dolar AS. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Bank Indonesia menyampaikan posisi cadangan devisa Indonesia pada Januari 2025 tercatat sebesar 156,1 miliar dolar AS atau setara Rp 2.549 triliun (kurs rupiah Rp 16.330 per dolar AS). Angka tersebut meningkat dibandingkan posisi pada akhir Desember 2024 sebesar 155,7 miliar dolar AS. 

“Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa di tengah kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah, sejalan dengan berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resmi, Jumat (7/2/2025). 

Baca Juga

Denny mengatakan, posisi cadangan devisa pada akhir Januari 2025 setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. 

“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” tuturnya.

Denny menuturkan, ke depan, BI memandang cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal. Terjaganya ketahanan eksternal didukung oleh prospek ekspor yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus, sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik.

“Bank Indonesia juga terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement