Ahad 09 Feb 2025 13:03 WIB

Pansus 5 DPRD Kota Bandung, Matangkan Raperda Soal Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan

Raperda soal perempuan ini cukup penting untuk segera diberlakukan di Kota Bandung

Pemberdayaan perempuan (Ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Pemberdayaan perempuan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Anggota DPRD Kota Bandung perempuan, menginisiasi pembuatan Raperda Tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan. Saat ini, semua anggota Pansus 5 DPRD Kota Bandung yang didominasi oleh perempuan, masih mematangkan Raperda tersebut.

"Pansus 5 DPRD Kota Bandung tengah membahas Raperda tersebut dan kebanyakan anggota Pansusnya memang perempuan," ujar Anggota Pansus 5 DPRD Kota Bandung, Indri Rindani, akhir pekan ini.

Baca Juga

Indri mengatakan, Raperda ini cukup penting untuk segera diberlakukan di Kota Bandung. Karena, di Kota Bandung masih ada kejadian memarginalkan kaum perempuan dibandingkan kaum laki-laki.

Indri mencontohkan bagaimana dalam dunia pekerjaan ada perusahaan yang membedakan besaran gaji pegawai perempuan dan laki-laki. "Jadi ada perusahaan yang menggaji karyawan perempuan lebih rendah dari laki-laki," katanya.

Selain itu, kata dia, ada juga perusahaan yang melarang perempuan untuk mengerjakan beberapa job desk, bahkan membatasi agar perempuan tidak menduduki satu posisi tertentu. Padahal, perempuan juga bisa menjalankan pekerjaan tersebut. "Memang tidak semua, tapi ada saja yang seperti itu," katanya.

Indri pun sangat menyesalkan kondisi ini terjadi di Kota Bandung. Padahal di Malang dan Surabaya, pemberdayaan dan pelindungan perempuan sudah lebih baik. "Apalagi di Surabaya ada santas khusus sampai ke tingkat RT RW untuk mengurusi urusan perempuan ini," kata Indri.

Hal ini, kata dia, sangat berbeda dengan di Kota Bandung, di mana urusan perempuan ini masih merupakan urusan pihak-pihak tertentu. "Padahal mengurusi masalah perempuan ini, tidak bisa hanya oleh satu dinas saja. Harus terintegrasi antara dinas-dinas lain yang berkepentingan," katanya.

Oleh karena itu, Indri sangat berharap, urusan perempuan ini menjadi perhatian walikota selanjutnya. "Harapan kami, walikota selanjut nya bisa mengkoordinir pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan masalah pemberdayaan dan pelindungan perempuan ini," katanya.

Indri mengingatkan, kemajuan suatu peradaban dan satu wilayah, sangat bergantung kepada perempuan. Untuk itu sangat penting menyiapkan agar perempuan bisa lebih berdaya dan lebih kokoh. "Karena perempuan adalah pondasi, dan merupakan guru pertama bagi setiap manusia," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement