Rabu 12 Feb 2025 16:24 WIB

Pagar Laut Tuntas Dicabut, Nelayan Bersyukur, Tapi Bertanya-tanya, Kenapa tak Ada Ngaku?

Setidaknya butuh sekitar 26 hari untuk merobohkan semua pagar laut di Tangerang.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Teguh Firmansyah
Operator alat berat escavator dari PT TRPN membongkar pagar laut dengan pengawasan Polisi Khusus Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau kecil (Polsus PWP3K) Ditjen PSDKP di pesisir laut Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/2/2025). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan pembongkaran pagar laut sepanjang 3,3 Km dilakukan secara mandiri oleh PT TRPN  yang merupakan bagian dari tindak lanjut sanksi administratif atas pelanggaran pemanfaatan ruang laut dan reklamasi tanpa izin.
Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Operator alat berat escavator dari PT TRPN membongkar pagar laut dengan pengawasan Polisi Khusus Pengelolaan Pesisir dan Pulau-pulau kecil (Polsus PWP3K) Ditjen PSDKP di pesisir laut Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (11/2/2025). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan pembongkaran pagar laut sepanjang 3,3 Km dilakukan secara mandiri oleh PT TRPN yang merupakan bagian dari tindak lanjut sanksi administratif atas pelanggaran pemanfaatan ruang laut dan reklamasi tanpa izin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nelayan akhirnya bisa bernafas lega. Pagar laut yang membentang di sepanjang 30.16 km di laut Tangerang rampung dicabut.

Setidaknya butuh sekitar 26 hari untuk merobohkan semua pagar laut itu. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu nelayan Tanjung Pasir, Muzakir (56). 

Baca Juga

"Iya (lega) sudah (rampung semua ini) sudah sampai PLTU yang di desa Kronjo kata komandan hari ini (pencabutan) yang terakhir," katanya ketika dihubungi Republika, Rabu (12/2/2025).

Ia mengungkapkan setiap hari ada personel TNI AL yang turun mendampingi nelayan untuk mencabut pagar tersebut. Dari Desa Tanjung Pasir, kata ia, setidaknya ada 10 kapal yang berangkat setiap hari untuk ikut mencabut pagar laut.

"Sudah nggak meribetkan nelayan lagi ini. Kita nelayan dibantu TNI angkatan Laut. Ya kami memang stand by selalu, siap perintah cabut berangkat, kan biar cepat selesai," katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement