REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan kegiatan ekspor dan impor antara Indonesia dan Israel masih terus bergulir hingga saat ini. Pada Januari 2025, komoditas yang paling banyak diekspor dari Indonesia ke Israel adalah kakao, sedangkan komoditas yang paling banyak diimpor dari Israel ke Indonesia adalah produk farmasi.
Berdasarkan data BPS yang diterima Republika, nilai transaksi produk kakao dan olahannya yang diekspor dari Indonesia ke Israel pada Januari 2025 mencapai 5,28 juta dolar AS. Angka tersebut mengalami peningkatan 4.890,4 persen (mtm) dibandingkan Desember 2024 sebanyak 105,75 ribu dolar AS. Atau naik 804,93 persen (yoy) dibanding Januari 2024 sebanyak 583,18 ribu dolar AS.
Kemudian, komoditas lemak dan minyak hewan/nabati diekspor dari Indonesia ke Israel pada Januari 2025 sebanyak 4,94 juta dolar AS. Angka tersebut meningkat 20,01 persen (mtm) dari Desember 2024 sebanyak 4,12 juta dolar AS, dan naik 131,17 persen (yoy) dari bulan yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 2,14 juta dolar AS.
Komoditas mesin dan perlengkapan elektrik diekspor sebanyak 2,12 juta dolar AS pada periode tersebut. Itu naik 13,70 persen (mtm) dari bulan sebelumnya sebanyak 1,86 juta dolar AS, dan melonjak 1.068,43 persen (yoy) dibandingkan Januari 2024 sebanyak 181,42 ribu dolar AS.
Selanjutnya, komoditas kertas, karton, dan barang daripadanya tercatat diekspor dari Indonesia ke Israel pada Januari 2025 sebanyak 2,07 juta dolar AS. Angka tersebut meningkat 91,24 persen (mtm) dari Desember 2024 sebanyak 1,08 juta dolar AS, dan naik 575,63 persen (yoy) dari Januari 2024 sebanyak 306,10 ribu dolar AS.
Komoditas alas kaki diekspor sebanyak 1,85 juta dolar AS pada Januari 2025, meningkat 27,37 persen (mtm) dari bulan sebelumnya sebanyak 1,45 juta dolar AS. Juga naik 6,93 persen (yoy) dari Januari 2024 sebanyak 1,73 juta dolar AS.
Sehingga secara total, nilai ekspor Indonesia ke Israel pada Januari 2025 mencapai 22,08 juta dolar AS. Naik 49,71 persen (mtm) dari Desember 2024 yang sebesar 14,75 juta dolar AS, dan meningkat 112,10 persen (yoy) dari Januari 2024 yang tercatat sebesar 10,41 juta dolar AS.
Sementara itu, barang-barang yang diimpor dari Israel ke Indonesia tercatat paling banyak adalah produk farmasi. Pada Januari 2025, produk farmasi yang masuk ke Indonesia dari Israel mencapai 569,71 ribu dolar AS. Angka tersebut turun 43,96 persen (mtm) dari Desember 2024 sebanyak 1,02 juta dolar AS. Sedangkan secara tahunan (yoy), data tidak tersedia, alias nol.
Kemudian di posisi kedua ada komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya. Tercatat jumlah komoditas tersebut yang diimpor dari Israel pada Januari 2025 mencapai 339,22 ribu dolar AS, naik 12,60 persen (mtm) dari Desember 2024 yang sebanyak 301,27 ribu dolar AS. Namun secara tahunan menurun 35,88 persen (yoy) dari angka pada Januari 2024 sebanyak 529,03 ribu dolar AS.
Selanjutnya, perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia tercatat diimpor dari Israel sebanyak 245,54 ribu dolar AS pada Januari 2025. Itu menurun 38,63 persen (mtm) dari Desember 2024 sebanyak 400,12 ribu dolar AS, dan turun 34,98 persen (yoy) dari Januari 2024 yang sebanyak 377,65 ribu dolar AS.
Selanjutnya, BPS mencatat komoditas mesin dan peralatan mekanis dan bagiannya diimpor dari Israel sebanyak 155,05 ribu dolar AS pada Januari 2025. Menurun 16,20 persen (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya di angka 185,02 ribu dolar AS, dan turun 98,18 persen (yoy) dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 8,5 juta dolar AS.
Adapun komoditas bahan kimia organik tercatat diimpor sebanyak 85,47 ribu dolar AS pada Januari 2025. Angka tersebut turun 5,85 persen (mtm) dibandingkan Desember 2024 sebanyak 90,79 ribu dolar AS, namun melonjak 699,26 persen (yoy) dari Januari 2024 yang sebesar 10,69 ribu dolar AS.
Sehingga secara total, nilai impor dari Israel ke Indonesia pada Januari 2025 mencapai 1,71 juta dolar AS. Angka tersebut turun 47,50 persen (mtm) dari Desember 2024 yang sebesar 3,26 juta dolar AS, dan menurun 82,61 persen (yoy) dari Januari 2024 di angka 9,83 juta dolar AS.
Dengan demikian, kegiatan ekspor-impor dengan Israel, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar 20,37 juta dolar AS pada Januari 2025.