REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- JAKARTA-- Rio Luki Nugraha, mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Fatmawati, membuktikan keterbatasan bukanlah penghalang untuk mengejar impian. Saat ini, Rio tengah menempuh semester pertama di Program Studi Informatika sambil berdagang tahu sumedang untuk membiayai kuliah dan kebutuhan sehari-hari.
Dari gerobak kecil tempatnya berjualan, ia terus berjuang agar dapat meraih masa depan yang lebih cerah di dunia teknologi. Minat Rio terhadap bidang Informatika sangat tinggi. Ia bercita-cita menjadi praktisi IT yang andal dan terus mengikuti perkembangan teknologi. Meski harus membagi waktu antara kuliah dan berdagang, Rio tetap berkomitmen untuk belajar dengan tekun.
Baginya, dunia IT adalah peluang besar yang bisa mengubah hidupnya dan ia tidak ingin melewatkan kesempatan berkembang di bidang yang ia cintai. Menurut Kepala Kampus UBSI Kampus Fatmawati, Ishak Kholil, perjuangan Rio menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa lainnya yang tidak hanya bekerja keras untuk dirinya sendiri tetapi juga ingin membuktikan siapapun bisa sukses jika memiliki tekad yang kuat.
“Dengan dukungan keluarga dan lingkungan sekitar, Rio semakin termotivasi menyelesaikan studinya dengan hasil terbaik. Rio percaya setiap usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan membuahkan hasil sepadan,” ungkap Ishak yang dikutip Rabu (19/2/2025).
Ia menegaskan kisah Rio Luki Nugraha adalah bukti nyata kesuksesan tidak datang secara instan. Dari gerobak tempatnya berdagang hingga bangku kuliah yang diperjuangkan, Rio terus melangkah menuju mimpinya sebagai seorang profesional di dunia IT.
“Semangat pantang menyerahnya diharapkan dapat menginspirasi anak muda lainnya untuk terus berjuang meraih pendidikan dan masa depan yang lebih baik,” ujar Ishak.