REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) menilai penyembelihan hewan dam dan kurban jamaah haji di Tanah Air berpotensi meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Upaya penyembelihan hewan dam dan kurban jamaah haji di Tanah Air dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Sekretaris Utama BP Haji, Teguh Dwi Nugroho dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Panitia Kerja (Panja) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Komisi VIII DPR RI di Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Lebih lanjut, dia menjelaskan perekonomian masyarakat berpotensi meningkat dengan penyembelihan hewan dam atau ternak yang disembelih sebagai denda atas pelanggaran tertentu dalam ibadah haji atau umrah dan hewan kurban jamaah haji itu. Terlebih, jika dikoordinasikan dengan pengadaan hewan ternak serta pemberdayaan peternak.
"Itu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pengkoordinasian pengadaan hewan, pemberdayaan peternak atau pengusaha hewan ternak, dan pemanfaatan dagingnya untuk mendukung program pemerintah dalam upaya penyediaan makanan bergizi kepada masyarakat ekonomi lemah," ujar dia.
Menteri Agama (Menag) Prof KH Nasaruddin Umar menyampaikan keinginan Pemerintah Indonesia agar hewan kurban dam dapat dipotong di Tanah Air kepada Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al Rabiah saat keduanya menggelar pertemuan.
Kepada Tawfiq, menag menyampaikan bahwa di Indonesia ada kajian bahwa dam boleh dilaksanakan di Indonesia. Artinya, kambing dam dipotong di Indonesia, dan dagingnya didistribusikan ke warga Indonesia.
