REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Hujan lebat terjadi di Daerah Istimewa Yogykarta (DIY) dalam beberapa hari terakhir. Hal ini mengakibatkan beberapa pohon tumbang, hingga akses jalan terganggu akibat terjadi genangan di sejumlah jalan di DIY.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi (Stamet) YIA mengatakan, Senin (24/2/2025) ini diperkirakan DIY kembali diguyur hujan dengan intensitas lebat. Kondisi ini terjadi pada siang-hingga sore hari.
“Potensi hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di seluruh wilayah DIY,” kata BMKG Stamet YIA, Senin (24/2/2025).
Sedangkan, pada malam hari diperkirakan juga terjadi hujan dengan intensitas ringan di seluruh DIY. Untuk itu, masyarakat diminta mewaspadai potensi hujan, terutama dengan intensitas lebat.
“Waspada potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di seluruh wilayah DIY,” ucap BMKG Stamet YIA.
BMKG bahkan mencatat hujan sudah terjadi sejak 10.50 WIB di Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Sleman. Hujan ini disertai dengan angin kencang dan kilat/petir.
“Di Gunungkidul terjadi hujan lebat di Panggang, Semanu, Tanjungsari, Purwosari. Di Sleman terjadi di Turi dan sekitarnya,” jelas BMKG Stamet YIA.
Hujan tersebut dapat meluas ke Kulon Progo, Kabupaten Bantul, dan daerah lainnya di Gunungkidul dan Sleman. “Kondisi (hujan lebat) ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 12.30 WIB,” kata BMKG Stamet YIA.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY bahkan melaporkan terjadi sejumlah kejadian akibat hujan lebat yang terjadi pada Ahad (23/2/2025) kemarin. Sejumlah kejadian itu berupa pohon tumbang, jaringan listrik yang rusak, akses jalan terganggu, hingga rumah rusak.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad mengatakan, di Gunungkidul tercatat kejadian tujuh pohon tumbang pada Ahad kemarin. Termasuk jaringan listrik di empat titik terganggu, dan akses jalan terganggu di tiga titik.
Di Kulon Progo juga dilaporkan pohon tumbang di satu titik, rumah rusak di tiga titik, dan akses jalan terganggu di satu titik. “Di Bantul info awal 45 titik yang terdampak, dalam proses pendataan dan penanganan,” kata Noviar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika