Selasa 25 Feb 2025 13:29 WIB

IHSG Sedang Berat, Bursa Berharap Danantara Beri Efek Positif ke Pasar Modal

BEI akan terus melakukan koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Buku informasi mengenai Danantara terlihat saat peluncuran badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025). Danantara resmi diluncurkan sebagai dana kekayaan Negara atau sovereign wealth fund Indonesia yang akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Buku informasi mengenai Danantara terlihat saat peluncuran badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025). Danantara resmi diluncurkan sebagai dana kekayaan Negara atau sovereign wealth fund Indonesia yang akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik berharap hadirnya Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) dapat memberikan efek positif kepada investor di pasar modal Indonesia. Ia menyampaikan, BEI akan terus melakukan koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seiring dengan telah diluncurkannya BPI Danantara.

“Tentu harapan kita adalah bisa memberikan efek positif kepada investor, utamanya investor retail,” ujar Jeffrey saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (25/2/2025).

Baca Juga

“Kita lihat bagaimana atau apa yang akan dilakukan. Nanti bursa tentu akan berkoordinasi dengan OJK untuk itu,” ujar Jeffrey.

Ia menyebut bahwa kehadiran BPI Danantara tidak akan mengganggu aktivitas di pasar modal Indonesia.

“Harusnya enggak, asal semua mekanismenya diikuti. Pasti akan ada pengaturan-pengaturan untuk itu, kita ikutin aja,” ujar Jeffrey.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI Iman Rachman menilai struktur kepengurusan BPI Danantara mampu memberikan keyakinan kepada para pelaku pasar, karena dipimpin oleh figur-figur yang memiliki rekam jejak kuat di industri keuangan dan investasi.

Danantara dipimpin Rosan Roeslani sebagai chief executive officer (CEO), serta dibantu oleh Pandu Sjahrir dan Dony Oskaria yang masing-masing menjabat chief investment officer (CIO) dan chief operating officer (COO).

"Kalau lihat orang-orangnya, mereka semua capable dan bisa menjadi panutan pasar, Pak Pandu, Pak Donny, dan Pak Rosan memiliki tingkat acceptable yang cukup tinggi (di pasar)," ujar Iman.

Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan BPI Danantara, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2), sebagai sovereign wealth fund (SWF), BPI Danantara diharapkan dapat mengelola aset hingga lebih dari 900 miliar dolar AS, dengan dana awal sekitar 20 miliar dolar AS.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi I Selasa (25/2), tercatat melemah 158,16 poin atau 2,34 persen ke level 6.591.

photo
5 Fakta Danantara - (Tim Infografis)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement