Selasa 25 Feb 2025 18:28 WIB

Prabowo Luncurkan Danantara, Gekrafs Ajak Investasi di Ekonomi Kreatif

Sektor ekonomi kreatif di Indonesia tercatat menyumbang 7,44 persen PDB.

Para pengurus Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) mengajak Danantara berinvestasi di sektor ekonomi kreatif.
Foto: Republika.co.id
Para pengurus Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) mengajak Danantara berinvestasi di sektor ekonomi kreatif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARA -- Presiden Prabowo Subianto meluncurkan pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025). Prabowo pun menyoroti pentingnya Danantara Indonesia sebagai instrumen pembangunan nasional.

"Danantara Indonesia bukan sekadar sebuah badan pengelola investasi, melainkan harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan Indonesia," ujar Prabowo.

Baca Juga

Menteri Investasi sekaligus Kepala Danantara Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menjelaskan, anantara akan berperan sebagai kekuatan besar dalam mengembangkan perekonomian Indonesia ke depan. Sebagai lembaga pengelola investasi negara yang baru diluncurkan, Danantara berkomitmen untuk mengoptimalkan aset dan dividen BUMN guna diinvestasikan dalam proyek-proyek strategis nasional.

"Danantara instrumen pemerintah dalam rangka meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan perekonomian Indonesia yang berkelanjutan, berkesinambungan, dan inklusif," ujar Rosan.

Sektor ekonomi kreatif di Indonesia tercatat menyumbang 7,44 persen produk domestik bruto (PDB) dan menyerap 14,28 persen tenaga kerja. Hal itu menjadikannya salah satu pilar pertumbuhan ekonomi nasional merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS). Kementerian Parekraf mencatat nilai tambah ekonomi kreatif pada 2022 mencapai Rp 1.280 triliun.

Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) menegaskan, ekonomi kreatif tidak hanya sekadar panggung budaya, melainkan juga ladang investasi bernilai tinggi. Data terbaru menunjukkan return on investment (ROI) sektor kreatif mampu melampaui beberapa sektor lain yang menjadi fokus Danantara.

Ketua Umum Gekrafs, Kawendra Lukistian mengatakan, kombinasi Danantara sebagai engine investasi negara dan creative talents Indonesia diyakini mampu melahirkan success story kelas dunia. Mulai dari film box-office internasional, gim digital populer, hingga produk fesyen yang menembus pasar global. 

"Kami di Gekrafs mendorong para pemangku kepentingan, termasuk Danantara, untuk lebih berani melirik potensi besar ekonomi kreatif. Tidak hanya akan menguntungkan secara finansial, tetapi juga mendorong daya saing dan reputasi Indonesia di mata dunia," ujar Kawendra di Jakarta, Selasa (25/2/2025).

Dia pun menekankan, pentingnya dukungan di sisi regulasi, pendidikan, dan pemasaran di ekonomi kreatif. "Dukungan investasi harus diiringi kebijakan yang mendukung proses kreatif, serta peningkatan kualitas SDM. Karena di era persaingan global, talenta adalah aset utama," ucapnya.

Ketua Bidang Kerja Sama Gekrafs, Amin Ahlun menyatatakan, kesiapan Gekrafs berkolaborasi dengan Danantara maupun pelaku ekonomi kreatif di tingkat internasional. "Gekrafs memiliki jejaring luas di dalam negeri dan luar negeri. Tujuan kami jelas: mendorong produk kreatif Indonesia menembus pasar dunia, sekaligus menarik investasi global ke Indonesia," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement