Rabu 26 Feb 2025 20:36 WIB

UMKM Harus Mulai Manfaatkan AI untuk Kembangkan Bisnisnya, Ini Penjelasan Pakar

AI dapat memberikan manfaat besar bagi bisnis

Rep: Mutiara/Magang/ Red: Arie Lukihardianti
Pakar AI dan pendiri AImpathy, Ihshan Gumilar PhD, saat memberikan seminar dengan tema Teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam Bisnis: Tren, Manfaat, & Cara Memulai, Rabu (26/2/2025).
Foto: Magang
Pakar AI dan pendiri AImpathy, Ihshan Gumilar PhD, saat memberikan seminar dengan tema Teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam Bisnis: Tren, Manfaat, & Cara Memulai, Rabu (26/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan kini bukan sekadar tren, tetapi solusi nyata yang bisa membantu bisnis berkembang lebih efisien. AI pun, bahkan bisa diterapkan di berbagai industri termasuk UMKM untuk mengotomatisasi tugas, menganalisis data, dan meningkatkan pengalaman pelanggan.

"Namun, hingga saat ini masih banyak pelaku usaha yang masih ragu atau belum tahu bagaimana memulainya," ujar Pakar AI dan pendiri AImpathy, Ihshan Gumilar PhD, kepada Republika di sela-sela seminar "Teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam Bisnis: Tren, Manfaat, & Cara Memulai", Rabu (26/2/2025).

Baca Juga

Ihsan mengatakan, AI bukan ancaman bagi tenaga kerja, melainkan alat yang membantu bisnis bekerja lebih cerdas. "Banyak yang berpikir AI akan menggantikan manusia, padahal AI justru membantu kita lebih fokus pada strategi dan inovasi," katanya.

Selain itu, kata dia, AI dapat memberikan manfaat besar bagi bisnis, seperti otomatisasi tugas rutin, analisis data untuk pengambilan keputusan, dan peningkatan efisiensi operasional. Misalnya, AI bisa mengelola layanan pelanggan dengan chatbot atau menganalisis tren pasar untuk strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran.

Bagi UMKM yang ingin memulai, Ihsan menyarankan untuk fokus pada masalah bisnis yang bisa diselesaikan dengan AI. "Tidak perlu langsung menggunakan teknologi yang rumit. Mulailah dari hal sederhana, seperti otomatisasi pencatatan data atau analisis pelanggan,"katanya.

Selain di dunia bisnis, kata dia, AI juga berperan dalam bidang humanis seperti psikologi dan kesehatan mental. Teknologi ini telah dimanfaatkan untuk mendukung layanan konsultasi digital dan menganalisis pola perilaku manusia untuk memberikan solusi yang lebih personal.

Namun, Ihshan menekankan bahwa AI harus dikembangkan dengan tetap memperhatikan nilai kemanusiaan. "AI bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga bagaimana kita bisa menggunakannya untuk kebaikan bersama," katanya.

Dengan pemahaman yang tepat, AI dapat menjadi alat yang mempercepat pertumbuhan bisnis sekaligus menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Pelaku usaha yang cepat beradaptasi dengan AI akan memiliki keunggulan kompetitif di era digital ini. Seperti yang disampaikan Ihshan dalam seminar, "AI bukan untuk menggantikan manusia, tetapi membantu kita bekerja lebih baik. Semakin cepat kita memahami dan menggunakannya, semakin besar peluang kita untuk berkembang," paparnya.

Seminar AI tersebut, dihadiri oleh 50 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk profesional di bidang perbankan, keuangan, seni, akademisi, UMKM, serta para pelaku usaha lainnya. Keberagaman peserta menunjukkan bahwa AI telah menjadi perhatian di berbagai sektor dan semakin banyak yang tertarik untuk memanfaatkannya dalam bisnis mereka.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement