Kamis 27 Feb 2025 18:10 WIB

Pria Pengecor Jasad Pemilik Ruko di Pulogadung adalah Orang Kepercayaan Korban

Pelaku diberikan tanggung jawab untuk mengurus pembelian bahan untuk tukang.

Penemuan jasad dicor di Pulogadung.
Foto: Antara/Arif Pribadi
Penemuan jasad dicor di Pulogadung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Timur mengungkapkan, pelaku berinisial ZA (35) yang membunuh dan mengecor jasad pemilik rumah toko (ruko) berinisial JS (69) di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur adalah orang kepercayaan korban. Pelaku bahkan mengetahu nomor PIN ATM milik korban.

"Korban bertemu dengan tersangka ZA dan kebetulan dia ini dipercaya korban untuk mengawasi pekerja yang ada di proyek tersebut. Jadi, ZA ini orang kepercayaan dari korban," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Polisi Nicolas Ary Lilipaly di Polres Metro Jakarta Timur, Kamis.

Baca Juga

Korban JS ini merupakan pemilik proyek tersebut.  Keluarga JS berada di luar negeri dan kebetulan korban juga sudah menikah di Jakarta dan tinggal bersama istri keduanya yang ada di Jakarta berinisial PTS.

Sementara pelaku berinisial ZA (35) sudah menikah juga dan keluarganya tinggal di Papua. Pelaku seorang diri di Jakarta untuk mencari pekerjaan.

Menurut Nicolas, pelaku juga mengetahui pin ATM korban karena kesehariannya bertanggung jawab membeli bahan yang dibutuhkan untuk tukang yang bekerja.

"Sampai ATM pun, nomor PIN dikasih diberitahukan oleh korban kepada tersangka untuk membelikan bahan yang dibutuhkan oleh para tukang," ujar Nicolas.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement