Jumat 28 Feb 2025 07:36 WIB

24 Super Miliarder Dunia Telah Lahir, Elon Posisi Puncak, Orang Indonesia Terakhir

Super miliarder adalah orang dengan kekayaan minimal 50 miliar dolar AS.

Pengusaha Prajogo Pangestu.
Foto: Antara
Pengusaha Prajogo Pangestu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia para elit kekayaan global telah memasuki babak baru. The Wall Street Journal melaporkan daftar super miliarder yang terdiri dari 24 orang, yang diantaranya ada orang Indonesia. Deretan manusia super kaya itu bukan lagi disebut 'hanya' miliarder, tapi telah lahir sebagai kelas super miliarder.

Pada tahun 1987, majalah Forbes merilis daftar miliarder pertamanya, yang mencakup 140 individu dengan total kekayaan gabungan sebesar 295 miliar dolar AS. Saat itu, orang terkaya di dunia adalah Yoshiaki Tsutsumi, seorang taipan real estat asal Jepang, dengan kekayaan sebesar 20 miliar dolar AS. Namun, sejak saat itu, dunia telah mengalami perubahan signifikan dalam hal akumulasi kekayaan, terutama dengan munculnya kategori baru orang-orang ultra kaya, yaitu super miliarder.

Baca Juga

Saat ini, Elon Musk memegang gelar sebagai orang terkaya di dunia dengan kekayaan mencapai 419,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 68,9 kuadriliun, yang berarti sekitar 21 kali lipat dari kekayaan puncak Tsutsumi. Tidak hanya itu, jumlah miliarder global telah meningkat drastis dalam beberapa dekade terakhir, dan kelompok ultra kaya semakin mendominasi perekonomian dunia.

Menurut data dari firma intelijen kekayaan global Altrata, ada 24 individu di dunia yang termasuk dalam kategori super miliarder. Dari jumlah tersebut, 16 orang memiliki kekayaan setidaknya 100 miliar dolar AS, sehingga mereka juga diklasifikasikan sebagai centi-miliarder.

Fenomena ini menunjukkan perubahan besar dalam distribusi kekayaan di antara para miliarder. Pada awal Februari 2025, kekayaan gabungan para super miliarder mencapai 3,3 triliun dolar AS, ini setara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) Prancis. Angka ini mencerminkan lonjakan besar dalam dominasi mereka, di mana pada tahun 2014, kelompok ini hanya menyumbang empat persen dari total kekayaan miliarder dunia, tetapi kini jumlahnya telah meningkat menjadi lebih dari 16 persen.

"Miliarder memang selalu mengendalikan jumlah kekayaan yang besar, tetapi kini kita membicarakan perbedaan yang mencolok dalam populasi miliarder itu sendiri," kata Kepala kepemimpinan pemikiran dan analisis di Altrata, Maya Imberg dilansir WSJ, Kamis (27/2/2025).

photo
Elon Musk menghadiri acara parade Pelantikan Presiden di Washington, Senin (20/1/2025) waktu setempat. - (AP Photo/Susan Walsh)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement