Jumat 28 Feb 2025 19:33 WIB

Sekjen Kemenhan Tetapkan 787 Komcad yang Siap Jaga Keutuhan NKRI

Kita adalah bangsa yang besar, dengan sejarah perjuangan yang panjang.

Upacara penetapan komponen cadangan (komcad) di Mako Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/2/2025).
Foto: Pusinfohan Kemenhan
Upacara penetapan komponen cadangan (komcad) di Mako Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Sekjen Kemenhan) Letjen Tri Budi Utomo memimpin upacara penetapan komponen cadangan (komcad) bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Kemenhan dan TNI Angkatan Darat (AD) tahun 2025. Upacara itu diikuti 287 patriot Kemenhan dan 500 patriot TNI AD sebagai garda terdepan komcad.

Letjen Tri Budi mewakili Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin menekankan, pada era yang penuh tantangan saat ini, nasionalisme bukan sekadar kata-kata, tetapi aksi nyata. Menurut dia, komcad adalah perwujudan semangat gotong royong dan tanggung jawab bersama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga

"Kita adalah bangsa yang besar, dengan sejarah perjuangan yang panjang. Mari kita warisi semangat para pahlawan dengan menjadi benteng pertahanan negara yang tangguh," ucap Tri membacakan amanat Menhan Sjafrie di Mako Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi), Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/2/2025).

Dia pun mengingatkan, ancaman terhadap negara tidak lagi konvensional. Kini muncul ancaman siber, ekonomi, dan propaganda yang harus dihadapi dengan kesiapsiagaan tinggi. Oleh karena itu, menurut Tri, komcad hadir sebagai kekuatan yang siap digerakkan kapan saja.

"Setiap anggota komponen cadangan adalah duta bangsa, yang siap membela negara dengan segenap jiwa dan raga. Tunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia adalah bangsa yang kuat dan berdaulat," ucap Tri.

Upacara tersebut diakhiri dengan demonstrasi kemampuan yang membangkitkan rasa bangga, meliputi bongkar pasang senjata, kolone senapan, bela diri militer, tari kolosal nusantara, taktik regu senapan, joget bersama, serta defile dan kirab. Demonstrasi tersebut bukan sekadar pertunjukan, tetapi cerminan dari semangat juang dan kecintaan terhadap Tanah Air.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement