Rabu 05 Mar 2025 12:55 WIB

Waspada! Ini Maksud Imam Al Ghazali Agar Jangan Makan Racun Saat Berpuasa

Sia-sia orang berpuasa tapi berbuka dengan makanan haram termasuk cara mendapatkannya

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Warga terdampak banjir saat berbuka puasa di selasar ruko di Pejaten Timur, Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga terdampak banjir saat berbuka puasa di selasar ruko di Pejaten Timur, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, Saat melaksanakan ibadah puasa, seorang Muslim juga harus menjaga tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya dari segala perbuatan dosa yang tercela. Umat Islam juga diharuskan menjaga perut dari segala makanan yang diharamkan maupun syubhat pada saat berbuka puasa. 

Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin mengungkapkan bahwa tidak ada artinya (sia-sia) orang-orang yang berpuasa pada siang hari dengan meninggalkan makanan halal, akan tetapi pada saat berbuka puasa ia mengonsumsi makanan yang diharamkan, baik makanannya maupun cara mendapatkannya. 

Baca Juga

Orang seperti itu, bagaikan orang yang hendak membangun sebuah istana, akan tetapi caranya dengan menghancurkan seluruh isi kota. 

Ulama terkemuka bernama lengkap Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad al-Ghazali juga menjelaskan, dilarang (diharamkan) memakan makanan yang dihalalkan secara berlebihan atau rakus. Mengurangi dan menahan diri dari yang halal bukan hanya dibolehkan akan tetapi malah diwajibkan, yaitu melalui ibadah puasa.

photo
Infografis Hal Apa Saja yang Membatalkan Puasa Ramadhan? - (Republika)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement