REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran mempercepat kampanye diplomatik dalam beberapa bulan terakhir untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara tetangga.
Hal itu sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengimbangi potensi ancaman dari Amerika Serikat yang agresif dan tidak kenal kompromi serta Israel yang semakin jahat. Seperti diketahui, AS dan Israel tengah menggelar latihan perang bersama yang diyakini sebagai sebuah sinyal buat Iran.
Seperti dilaporkan kantor berita IRNA, kebijakan luar negeri Iran menjalin hubungan bersahabat dengan negara-negara tetangga, mengingat Presiden AS Donald Trump berupaya meningkatkan tekanan ke Iran.
Diplomasi tersebut juga dilakukan karena Israel telah meningkatkan ketegangan secara signifikan dengan Iran dan sekutu-sekutunya di Asia Barat.
"Peningkatan hubungan bertetangga yang kuat, yang dilakukan terutama oleh Kementerian Luar Negeri, tidak hanya membantu meredakan kekhawatiran yang tidak berdasar tentang Iran di ibu kota-ibu kota Arab, tetapi juga dapat membantu menawarkan jalan untuk meredakan tekanan AS. yang meningkat terhadap Republik Islam," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Esmaeil Baqaei.
Baqaei mengatakan bahwa, dimulai setelah perang Iran-Irak pada 1980-an, Iran mengembangkan 'visi strategis' untuk membangun hubungan damai dengan negara-negara tetangganya. Kebijakan itu telah berlanjut hingga saat ini.
View this post on Instagram