REPUBLIKA.CO.ID,
Oleh: Arsiya Heni Puspita
Surah Saba’ artinya Kaum Saba’. Dinamakan surah Saba’ karena pada surah ini menceritakan kaum Saba’pada ayat 15 – 17. Saba’ bisa juga berarti wilayah atau negeri.
Ini merupakan surah ke-34 dalam Al Qur’an terdiri dari 54 ayat, termasuk golongan surah Makkiyyah, artinya diturunkan saat Rasulullah masih di Mekah. Kata lainnya, Rasulullah belum hijrah ke Madinah.
Surah ini adalah surah yang ke-56 jika ditinjau dari bilangan turunnya surah-surah dalam Al-Qur’an. Dia turun sesudah surah Luqman dan sebelum surah Az-Zumar.
Tema utama dan tujuan pokok surah ini adalah pembatalan kepercayaan syirik dan pengukuhan akidah Tauhid serta keniscayaan kiamat. Lainnya, ampunan pada hari kemudian. Demikian tafsir Al-Misbah.
Adapun tafsir secara singkat berdasarkan Tafsir Al-Misbah “Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an” karya M Quraish Shihab yang diterbitkan oleh Lentera Hati.
Terjemahan QS. Saba’ (Kaum Saba’) 34: 15 – 17.
“Sungguh, bagi kaum Saba’ ada tanda di tempat kediaman mereka yaitu dua kebun di kanan dan kiri. “Makanlah dari rezeki Tuhan kamu dan bersyukurlah kepada-Nya, negeri yang baik dan Tuhan Yang Maha Pengampun. (15) Lalu mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pepohonan) yang berbuah pahit, pohon Atsal dan sedikit pohon dari Sidir. (16) Demikianlah Kami memberi mereka balasan karena kekafiran mereka dan Kami tidak membalas melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.” (17)
Tafsir QS. Saba’ (Kaum Saba’) 34: 15 – 17.
Ayat 15, kaum Saba’ kufur terahadap nikmat Allah SWT maka mereka mendapat siksa-Nya. Lokasi kaum Saba’ dekat dengan kota San’a di Yaman Selatan. Kerajaan Saba’ berdiri pada abad ke VIII SM pengaruh kekuasaannya sampai Ethiopia dan negeri yang sangat terkenal yaitu Ma’rib dengan bendungannya yang sangat besar.
Negeri yang baik adalah aman sentosa, melimpah rizki yang diperoleh secara mudah oleh penduduknya serta terjalin harmonis persatuan dan kesatuan diantara masyarakat.
Kemudian ayat 16, kedurhakaan kaum Saba’ sepeninggal ratunya yang adil mengakibatkan kehancuran kerajaan mereka bermula dengan runtuhnya bendungan Ma’rib. Akibatnya, musnah semua pertanian dan berpencarnya suku yang besar ke berbagai negeri.
Kota Ma’rib terletak antara San’a dan Hadhramaut. Berkat bendungan itu kawasan seluas 300 mil persegi yang kering dan tandus dapat berubah menjadi lahan subur dan produktif. Kemudian, Allah SWTmembalas kedurhakaan mereka setimpal dengan dosa yang telah mereka lakukan.
Yaa Robbana, berikanlah kepada kami ilmu dan masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang saleh, dan jadikanlah kami buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, dan jadikanlah kami termasuk orang yang mewarisi surga dengan penuh kenikmatan. Kabulkanlah permohonan kami. Maha benar Allah dalam segala Firman-Nya dan Maha Benar Nabi Muhammad SAW. Wallahu a'lam bishowab.