Ahad 16 Mar 2025 15:18 WIB

Anis Matta: Narasi Israel Korban Holokaus Sudah Tumbang, Sekarang Jadi Pelaku

Dunia sedang menghadapi krisis baru yang memiliki kompleksitas luar biasa.

Wamenlu Anis Matta mendesak negara Arab dan Islam hentikan genosida Israel Wamenlu Anis mendesak negara Arab dan Islam hentikan genosida Israel
Foto: Dok Istimewa
Wamenlu Anis Matta mendesak negara Arab dan Islam hentikan genosida Israel Wamenlu Anis mendesak negara Arab dan Islam hentikan genosida Israel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta mengungkapkan, ada lompatan narasi yang terjadi di tataran global setelah peristiwa Taufan Al Aqsa pada 7 Oktober dan genosida Israel di Jalur Gaza. Menurut Anis Matta, lompatan narasi ini pun berhubungan langsung dengan eksistensi Israel. 

Anis Matta mengatakan, penyangga keberadaan Israel yakni asas moral Eropa dan Amerika kepada diaspora Yahudi karena utang budi atas peristiwa holokaus yang terjadi setelah Perang Dunia ke-2. Karena itu, Eropa mendukung perbuatan zionisme untuk mengeluarkan bangsa Palestina dari tanahnya. Glorifikasi korban pun terjadi saat itu. Semua film Hollywood ketika itu memutar peristiwa dimana Yahudi menjadi korban dan diposisikan sebagai pahlawan kemanusiaan.

Baca Juga

“Peristiwa satu tahun trakhir bukan karena kemenangan militer tetapi karena satu narasi lama akhirnya hilang yakni narasi bahwa bangsa ini korban holokaus dan sekarang menjadi pelaku pembantaian. ini menghilangkan alasan moral di seluruh dunia untuk mendukung Israel,”ujar Anis Matta dalam acara  Indonesia Bersama Palestina: Ramadhan Kemenangan dan Solidaritas  yang dihelat Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban Palestina (YPSP) di Jakarta, Jumat (14/3/2025). 

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Gelora ini mengatakan, manaka asas moral satu eksistensi satu negara hilang maka negara itu sendiri akan hilang secara bertahap, termasuk Israel. 

Di sisi lain, Anis Matta menjelaskan, dunia menghadapi krisis baru yang memiliki kompleksitas luar biasa. Dia menjelaskan, dunia sedang mencari model baru yang mewakili opini semua manusia secara keseluruhan. "Termasuk dalam fungsi lembaga-lembaga multielateral di dunia,"kata dia.

Untuk itu, Anis Matta meminta agar bangsa Indonesia, terutama umat Islam, bersiap untuk menyambut perubahan tersebut.

"Kita perlu menguatkan umat Islam secara mental dan narasi untuk menyambut transisi besar yang terjadi secara global dan menyiapkan Indonesia satu kancah utama di kancah global di masa mendatang. Penting untuk menjelaskan narasi ini kepada umat,"kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement