Rabu 09 Apr 2025 10:55 WIB
Lentera

Membangun Peradaban

Pendidikan di universitas tidak hanya untuk mempersiapkan individu untuk dunia kerja.

Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta
Foto: amikom
Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta

Oleh : Prof Ema Utami (Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Amikom Yogyakarta)

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah libur panjang Idul Fitri 1446 Hijriyah, pada hari Selasa 8 April 2025 sebagian besar instansi mulai kembali masuk kerja, termasuk Universitas Amikom Yogyakarta. Hari pertama aktivitas di kampus diawali dengan acara Syawalan atau dikenal juga dengan Halal Bihalal. Sebuah acara yang berakar dari tradisi masyarakat Indonesia yang dilaksanakan pada bulan Syawal sebagai salah satu bagian dari perayaan Idul Fitri.

Sebuah tradisi yang merefleksikan semangat Idul Fitri sebagai momen kembali ke fitrah diperkuat dengan saling bertemu dengan teman, kerabat, dan keluarga untuk saling memaafkan. Tradisi yang memiliki tujuan utama untuk mempererat tali silaturahmi tersebut sudah dikenal dan dijalankan sejak lama oleh masyarakat di Indonesia dengan berbagai penyesuaian praktik mengikuti perkembangan zaman.

Tradisi saling berkunjung, bertemu, dan bertamu untuk saling memberi maaf usai perayaan Idul Fitri ini juga mengalami transformasi seiring dengan kemajuan teknologi. Dimulai dari kartu ucapan, telepon, pesan singkat, berbagai platform media sosial, sampai dengan pertemuan secara daring telah digunakan sebagai media untuk meneruskan tradisi ini.

Kemajuan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) yang juga tampak semakin banyak digunakan untuk berkreasi dalam membuat konten berkaitan dengan Idul Fitri, baik berupa kartu ucapan digital, gambar, ataupun video. Kemajuan teknologi menjadi keniscayaan yang tidak bisa dihindari di era saat ini. Anjloknya harga IHSG di hari pertama perdagangan kemarin yang mencapai lebih dari 9 persen tak luput dari adanya peran teknologi.

Kemajuan teknologi yang mempermudah dan mempercepat tersebarnya informasi ke seluruh penjuru dunia seolah menjadikan setiap negara menjadi terkoneksi. Adanya ketetapan baru seperti pengenaan tarif impor baru oleh Presiden Trump memicu perubahan cepat di berbagai negara. Beberapa negara telah memberikan statemen dengan memberikan aturan tarif balasan tak pelak menimbulkan gejolak dan kekhawatiran adanya perang dagang. Hal ini yang disebut sebagai salah satu pemicu anjloknya harga saham di beberapa negara, termasuk di Indonesia.

Hilangnya batas negara dan derasnya arus informasi yang lalu lalang menjadi tidak bisa dihindari. Bagaimana sumber daya yang dimiliki suatu bangsa untuk bisa mendapatkan manfaat dari berbagai lompatan teknologi yang ada menjadi tantangan bagi bangsa tersebut.

Perguruan Tinggi memiliki peran yang tidak sedikit dalam upaya mempersiapkan sumber daya tersebut, baik dari sisi manusia maupun yang lainnya. Universitas Amikom Yogyakarta yang sejak awal dikenal dengan keunggulannya di bidang teknologi informasi tentu terus berusaha beradaptasi dengan pesatnya kemajuan teknologi, seperti di era AI saat ini. Seperti yang saat ini sedang diupayakan oleh para dosen di Universitas Amikom Yogyakarta yang di awal masuk kerja ini telah kembali disibukkan dengan pengajuan proposal untuk mendapatkan hibah dari Kemdiktisaintek.

Sebanyak 44 proposal penelitian dan 72 proposal Pengabdian kepada Masyarakat saat ini telah dikirimkan dosen Universitas Amikom Yogyakarta untuk proses mendapatkan hibah Kemdiktisaintek. Adanya syarat tertentu atau eligibilitas yang ditentukan oleh Kemdiktisaintek melalui skor SINTA yang dimiliki masing-masing dosen tentu harus menjadi perhatian bersama. Hasil klasterisasi Perguruan Tinggi berbasis skor SINTA yang mengelompokkan kinerja berdasarkan kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat saat ini perlu dipertahankan dan diupayakan untuk ditingkatkan. Semangat profesionalitas yang disampaikan Prof Suyanto dan Dr Muhammad Idris Purwanto dalam tausiyah di acara Syawalan kemarin perlu terus dibawa dalam bekerja.

Perguruan Tinggi tidak hanya berfokus pada pendidikan dan pengajaran, tetapi juga memiliki peran yang lebih luas dalam mempengaruhi dan membentuk peradaban. Perguruan Tinggi berfungsi sebagai pusat pemikiran, inovasi, dan penelitian yang mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjadi tempat untuk membentuk nilai-nilai sosial, budaya, dan moral yang dapat berkontribusi pada kemajuan masyarakat.

Pendidikan yang ada di Perguruan Tinggi tidak hanya untuk mempersiapkan individu untuk dunia kerja, tetapi juga untuk membekali mereka dengan kemampuan untuk beradaptasi dan berkontribusi dalam masyarakat yang terus berkembang. Dengan demikian, Perguruan Tinggi memiliki tanggung jawab untuk turut serta dalam pembentukan peradaban yang lebih baik, melalui Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Seiring dengan lantunan ayat Alquran surat Al Imran 133-136 yang sering ditilawahkan dalam acara Syawalan, semoga kita dimudahkan untuk saling bermaaf-maafan, mengendalikan amarah, dan berbuat baik kepada sesama dalam turut membangun peradaban dunia. “Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan. Demikian (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka (segera) mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan apa yang mereka kerjakan (perbuatan dosa itu) sedangkan mereka mengetahui(-nya). Mereka itu balasannya adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. (Itulah) sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang mengerjakan (amal-amal saleh).” Wallahu a’lam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement