Senin 21 Apr 2025 08:17 WIB

Pendeta Palestina: Komunitas Kristen di Gaza dan Tepi Barat di Ambang Kepunahan

Kristen di Gaza

Peziarah Kristen memegang lilin saat upacara Api Kudus, di Gereja Makam Suci, di Kota Tua Yerusalem, Sabtu, 19 April 2025.
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Peziarah Kristen memegang lilin saat upacara Api Kudus, di Gereja Makam Suci, di Kota Tua Yerusalem, Sabtu, 19 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSSALEM — Tokoh Kristen berkebangsaan Palestina, Pendeta Munther Isaac, memperingatkan bahwa komunitas Kristen di Gaza dan Tepi Barat menghadapi pemusnahan di tengah genosida Israel yang sedang berlangsung dan pembatasan yang semakin ketat. 

Pendeta Lutheran Palestina itu telah memperingatkan bahwa komunitas Kristen di Gaza dan Tepi Barat di ambang kepunahan. “Untuk tahun kedua berturut-turut, kami merayakan Paskah di tengah perang pemusnahan terhadap orang-orang kami di Gaza, yang masih berjalan di Via Dolorosa,” Pendeta Isaac yang berasal dari Gereja Lutheran Injili di Betlehem dan Beit Sahour, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Anadolu. 

Baca Juga

“Palestina masih berjalan di jalan penderitaan dan menderita akibat pengepungan dan kebijakan apartheid Israel. Kekerasan yang sama yang membunuh Kristus masih ada di tanah kami saat ini.” 

Pernyataan tajam Pendeta Isaac muncul saat kehadiran orang Kristen di Gaza telah dihancurkan. “Kekristenan di Gaza terancam punah, dan ini bukan rahasia. Jumlah mereka telah berkurang setengahnya,” kata dia.

“Beberapa telah terbunuh dan mengungsi, beberapa melarikan diri pada awal perang, dan beberapa telah meninggal karena kekurangan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan hidup dasar,"ujar dia.

Pendeta Isaac menghubungkan penurunan kehidupan Kristen di Palestina dengan kebijakan pemindahan yang lebih besar. “Kami menekankan bahwa ini bukan emigrasi melainkan pemindahan paksa… Ini adalah rencana pemindahan dan pembersihan etnis yang mempengaruhi kami sebagai orang Kristen Palestina,” kata dia.

photo
Bangsal rawat jalan dan laboratorium rumah sakit Baptis Arab Al-Ahli setelah terkena serangan tentara Israel di Kota Gaza, Ahad, 13 April 2025. - (AP Photo/Jehad Alshrafi)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement