REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan pada perdagangan hari ini, Selasa (6/5/2025). Pengamat menilai, penguatan Mata Uang Garuda terjadi seiring dengan optimisme pelaku pasar terhadap pemerintah yang berkomitmen memperluas cakupan program-program prioritasnya.
Mengutip Bloomberg, rupiah menguat 6 poin atau 0,04 persen menuju level Rp 16.449 per dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa. Pada perdagangan sebelumnya, rupiah berada di level Rp 16.455 per dolar AS.
“Pasar optimistis, konsumsi atau belanja pemerintah akan terus dipercepat dan mitigasi dampak ketidakpastian terus dilakukan, usai ekonomi tumbuh 4,87 persen secara tahunan pada kuartal I 2025. Pemerintah terus memperluas cakupan implementasi program prioritas bernilai tambah lebih tinggi seperti Makan Bergizi Gratis (MBG),” ujar Pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya, Selasa (6/5/2025).
Program MBG diketahui telah ditambah anggarannya menjadi Rp 171 triliun. Sementara realisasinya mulai terjadi percepatan sejak Maret 2025 dan mencapai Rp 2,3 triliun per April 2025. Sebelumnya dalam dua bulan pertama tahun ini realisasi hanya mencapai Rp 300 miliar.
“Selain itu, pemerintah turut memberikan dukungan untuk sektor perumahan melalui insentif perpajakan, termasuk dengan perluasan target perumahan melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi lebih tinggi dari sebelumnya 220 ribu,” lanjutnya.
Adapun, belanja pemerintah memang sempat tertahan akibat efisiensi dan realokasi anggaran yang dilakukan pada awal tahun. Alhasil, belanja K/L tertahan sejak Januari hingga Sri Mulyani membuka blokir anggarannya pada Maret 2025. Pada kuartal I/2025, seluruh komponen pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) tumbuh positif kecuali konsumsi pemerintah yang kontraksi 1,38 persen secara tahunan (year on year/yoy).