Kamis 08 May 2025 18:13 WIB

Jelang Musim Pancaroba, Ini Asupan Nutrisi yang Perlu Dijaga Agar tak Mudah Sakit

Beberapa penyakit yang kerap muncul saat musim pancaroba antara lain ISPA.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Penyakit mudah menular saat pancaroba (ilustrasi). Perubahan cuaca ekstrem yang terjadi pada saat musim pancaroba dapat berdampak pada kesehatan.
Foto: Republika.co.id
Penyakit mudah menular saat pancaroba (ilustrasi). Perubahan cuaca ekstrem yang terjadi pada saat musim pancaroba dapat berdampak pada kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perubahan cuaca ekstrem yang terjadi pada saat musim pancaroba dapat berdampak pada kesehatan. Pergantian suhu yang mendadak membuat tubuh mengalami stres, sehingga sistem imun menurun.

Data Halodoc menunjukkan beberapa penyakit yang kerap muncul saat musim pancaroba antara lain ISPA (flu, batuk, demam, sakit kepala); heartsroke, dehidrasi, serta gangguan imun seperti demam berdarah dan eksim. Dokter spesialis gizi klinik dr Dian Rachmawati mengatakan salah satu langkah preventif paling efektif dalam mencegah paparan penyakit saat pancaroba adalah menjaga kecukupan nutrisi. Dengan nutrisi yang seimbang, imunitas tubuh akan lebih terjaga, infeksi tidak mudah masuk, dan jika pun terpapar penyakit maka proses pemulihannya akan jauh lebih cepat.

Baca Juga

“Nutrisi yang seimbang itu akan menyebabkan imunitas tubuh selalu terjaga dan prima, sehingga kita bisa menangkal common illness yang biasa muncul saat pancaroba. Dan kalaupun sampai terkena sakit, maka sembuhnya bisa lebih cepat,” kata dr Dian dalam webinar Halodoc dipantau di Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Ia menjelaskan, nutrisi terdiri atas dua kelompok utama yakni makronutrien dan mikronutrien. Mencakup karbohidrat, protein, dan lemak, makronutrien merupakan komponen utama yang dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi. Adapun mikronutrien mencakup vitamin dan mineral yang berperan penitng dalam menjaga fungsi imun dan metabolisme tubuh. Selain itu, tubuh juga membutuhkan zat gizi spesifik seperti omega-3, probiotik, dan astaxanthin.

“Zat-zat ini memiliki peran besar dalam memperkuat daya tahan tubuh, mengurangi peradangan, dan melindungi sel-sel tubuh dari stres oksidatif yang meningkat saat kondisi cuaca tidak menentu,” kata dr Dian.

Menurut dr Dian, kebutuhan nutrisi ini bervariasi tergantung pada usia dan kondisi tubuh. Anak-anak misalnya, memerlukan asupan lemak yang lebih tinggi untuk menunjang perkembangan otak. Sebaliknya, orang dewasa dan lansia dianjurkan untuk mengurangi konsumsi lemak, dan meningkatkan asupan protein serta mikronutrien seperti vitamin dan mineral.

Khusus selama musim pancaroba, dr Dian mengatakan suplemen imun booster seperti vitamin C dan D disarankan sebagai tambahan. Menurutnya, vitamin C sangat efektif dalam memperkuat sistem imun, sementara suplemen vitamin D sangat dibutuhkan mengingat banyak masyarakat Indonesia yang kekurangan paparan sinar matahari.

“Vitamin D aktif bisa kita dapat dari sinar matahari, namun masyarakat di Indonesia itu justru banyak yang mengalami defisiensi, karena mungkin enggak terlalu suka berjemur. Makanya suplementasi vitamin D itu penting, apalagi kalau memang sudah terpapar sakit yah,” kata dia.

Tidak hanya itu, menjaga asupan cairan tubuh tidak kalah penting. Dian mengatakan bahwa dehidrasi dapat memperburuk kondisi tubuh dan memicu komplikasi. Oleh karena itu, hidrasi yang cukup dan pola makan bergizi seimbang menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan selama masa transisi cuaca ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement