Sabtu 10 May 2025 06:30 WIB

Jamaah Haji Indonesia Disuguhi Makanan yang Indonesia ‘Banget’, Ada Nasi Kuning

Total ada 55 katering yang akan menyiapkan makanan jamaah haji Indonesia di Makkah.

Tempat penyimpanan bumbu di salah satu katering konsumsi jamaah haji Indonesia di Makkah, Jumat (9/5/2025).
Foto: Dok. Republika/Teguh Firmansyah
Tempat penyimpanan bumbu di salah satu katering konsumsi jamaah haji Indonesia di Makkah, Jumat (9/5/2025).

Laporan Jurnalis Republika Teguh Firmansyah dari Makkah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tumpukan karung beras 40 kilogram tersusun di salah satu ruangan perusahaan katering di Makkah. Beras-beras kualitas premium asal Thailand itu disiapkan khusus buat jamaah haji Indonesia yang mulai berdatangan dari Madinah ke Makkah pada Sabtu (10/5/2025).

Baca Juga

Total ada 250 karung yang sudah distok untuk memasak selama dua pekan. Perusahaan katering bernama Tadco itu bertanggung jawab untuk menyuplai kebutuhan 3.500 jamaah haji Indonesia.

"Sampai akhir musim haji, mungkin dibutuhkan 4 ton beras buat kebutuhan 3.500 jamaah," ujar Chef Tadco Katering, Azhari saat kunjungan Media Centre Haji bersama Kadaker Makkah Ali Machzumi, Jumat (10/5/2025).

Tadco hanya satu dari 55 perusahaan katering yang disiapkan untuk melayani kebutuhan makanan jamaah haji Indonesia di Makkah. Selain ruangan penyimpanan beras, tim MCH juga diajak untuk melihat tempat menaruh bumbu-bumbu makanan.

Bumbu-bumbu ditempatkan rapih secara bersusun di rak besi. Bumbu ini sengaja didatangkan langsung dari tanah air agar jamaah bisa tetap menikmati cita rasa makanan Indonesia.

Di antara bumbu-bumbu terdapat nasi kuning sehingga masak menjadi praktis dan tidak perlupakai santan. Pun demikian juga bumbu penambah cita rasa seperti mecin dan kecap, didatangkan khusus dari Indonesia. Ini tak lain agar jamaah haji Indonesia benar-benar dapat menikmati citra masakan lokal meskipun di luar negeri.

"Kita standarnya jamaah punya dapat rasa yang sama, karena pastanya semua sama, baik itu merica hitamnya, daging tepung, asam manisnya sama standar, itu bagusnya BPIH sekarang," kata dia.

Untuk menjaga kualitas, kata Azhari, bumbu-bumbu itu tidak boleh terlalu lama disimpan. Misal bila masa berlakunya tiga bulan, maka hanya boleh dipakai di katering setengah bulannaya. "Setengah bulan harus habis," ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement