Senin 19 May 2025 14:17 WIB

Menhub Dudy Panggil Gojek, Grab, dan Maxim Jelang Aksi Offbid Ojol

Pemerintah dorong dialog terbuka antara aplikator dan mitra pengemudi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengumpulkan manajemen aplikator ojek online Ojol seperti GoJek, Grab, Maxim, dan InDriver. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengumpulkan manajemen aplikator ojek online Ojol seperti GoJek, Grab, Maxim, dan InDriver. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengumpulkan manajemen aplikator ojek online (ojol) seperti GoJek, Grab, Maxim, dan InDriver. Dudy ingin mendengar langsung tanggapan aplikator atas aspirasi mitra pengemudi yang berencana offbid atau mematikan aplikasi dan berdemonstrasi pada Selasa (20/5/2025) besok. 

"Kami tidak bisa mencegah pihak yang ingin sampaikan aspirasi. Silakan saja," ujar Dudy saat konferensi pers terkait penyelenggaraan layanan transportasi berbasis aplikasi secara daring di Aroem Resto dan Cafe, Jakarta, Sabtu (19/5/2025).

Baca Juga

Kendati demikian, Dudy berharap mitra pengemudi dapat langsung menyampaikan aspirasinya secara tepat sasaran. Dudy mendorong aspirasi diarahkan ke aplikator agar dapat mendengar secara langsung terkait persoalan di lapangan. 

Dudy menyampaikan para aplikator menyampaikan selama ini telah membuka ruang interaksi dengan para mitra pengemudi. Dudy menyebut mitra pengemudi dapat mendatangi manajemen aplikator jika merasa kurang puas atas kebijakan yang dianggap merugikan mitra pengemudi. 

"Para aplikator sudah jawab apabila kurang puas, kita harus duduk lagi, bicara dengan seluruh pihak, mencari yang terbaik untuk menjawa permasalahan yang diangkat mitra pengemudi," ucap Dudy. 

Dalam pertemuan ini, Dudy juga mempertanyakan model komunikasi setiap aplikator dengan para pengemudi. Dudy menilai sistem komunikasi yang baik menjadi kunci dalam hubungan positif aplikator dengan pengemudi. "Penting buat pemerintah mengatur bagaimana kompetisi ini menjadi kompetisi yang fair," sambung Dudy. 

Dudy menyampaikan karakteristik setiap perusahaan aplikator tidak sama. Dudy mengatakan setiap aplikator memiliki strategi berbeda dalam menjangkau pelanggan dan memenuhi aspirasi mitra pengemudi. "Kami ingin menciptakan lingkungan ini  menjadi lingkungan yang fair dan juga terjaga keseimbangannya. Jadi tidak hanya sisi para pelaku usaha, tidak hanya dari customer, tidak hanya dari para mitra, ini kita harus jaga semua," ucap Dudy. 

Dudy mengatakan Kementerian Perhubungan ingin mendapatkan masukan secara komprehensif dari pihak aplikator, mitra pengemudi, dan konsumen. Dudy memastikan Kemenhub akan terus menjaga keseimbangan dari ekonomi transportasi berbasis daring tersebut. 

"Jadi kami juga tidak ingin men-set sebuah aturan yang akan membuat kompetisi menjadi tidak fair. Kemudian kita juga harus melihat ekosistem yang ada sekarang ini ini harus dijaga keseimbangannya," kata Dudy. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement