REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Sapi-sapi yang ada di Kandang Penggemukan Sapi "Berkah Beef", milik Masjid Agung Semarang (MAS) diberi terapi pijat dan jamu khusus untuk mencegah terpapar penyakit, termasuk penyakit mulut dan kuku (PMK).
Muhammad Ridwan (55 tahun), terapis pemijat sapi di Berkah Beef, Semarang, Selasa, mengatakan bahwa ilmu pijat sapi diperoleh dari para juragan sapi yang dulu menjadi bosnya.
"Waktu itu saya sering ikut bos-bos sapi sudah lama, sudah puluhan tahun. Kan saya dikasih ilmu. Kalau ada sapi kurang sehat, kurang prima, dikasih pijat-pijat supaya sapi nanti biar sehat dan prima," kata dia.
Ia menjelaskan bagian yang dipijat adalah bagian punggung, leher, paha belakang, dan ekor yang bisa membuat sapi yang stres karena belum bisa beradaptasi menjadi lebih rileks."(Waktu, red.) Pemijatan sapi membutuhkan sekitar seperempat jam sampai 25 menit. Kalau sapi yang capek nanti kadang ya bisa tiga kali sehari," kata dia.
Setelah dipijat, dia menjelaskan, sapi akan diberi minum jamu yang telah diracik sendiri agar tetap terjaga kesehatannya hingga saatnya diserahkan kepada pembeli untuk Idul Adha.
"Habis pijat terus dikasih ramuan dari kunyit, gula merah, jeruk, dan jahe yang direbus. Biasanya saya bikin sehari bisa 5 liter untuk seluruh sapi di sini. Saya bikin (ramuan, red.) untuk dua hari,"ujar dia.
