REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Kepala Biro Standar Akutansi dan Keterbukaan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Etty Retno Wulandari, menyebutkan ketika BUMN menerbitkan sukuk, basis investor sukuk yang bakal didapat itu amat besar. ''Beda dengan konvensional, emiten sukuk bisa syariah dan bisa juga konvensional,'' kata Etty.
Khusus untuk investor syariah, Etty mengakui potensi pembeli sukuk pun bukan hanya perbankan syariah dan asuransi syariah. Tapi, pembelinya juga bisa berasal dari reksadana syariah, dana pensiun syariah, perusahaan pembiayaan dan penjamin pegadaian.
Namun demikian, Etty mengakui penerbitan sukuk dari BUMN memang masih sedikit. Proporsi jumlah BUMN dan anak BUMN yang mengeluarkan sukuk itu baru tiga persen. Itu terdiri dari PTPN VII, PLN, Adhi Karya, Pupuk Kaltim dan Bank Syariah Mandiri.
Dibandingkan dengan non-BUMN, proporsi nilai emisi sukuk BUMN dan anak BUMN juga masih minim. Bapepam-LK mencatat nilai emisi sukuk BUMN mencapai 33 persen. Sedangkan, nilai emisi sukuk non BUMN mencapai 67 persen.
Ini juga terlihat dari proporsi jumlah outstanding sukuk yang dikeluarkan oleh non-BUMN. Jumlahnya sekitar 15 persen. Sementara, proporsi nilai outstanding sukuk yang diterbitkan BUMN dan anak BUMN itu baru lima persen.
Namun begitu, Etty menilai hal ini justru membuat pasar sukuk masih terbuka lebar. ''Jadi, masih banyak kesempatan,'' ujarnya.